Samad Tampik Tuduhan Melakukan Lobi Politik

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Rabu, 24 Jun 2015 19:58 WIB
Penyidik lebih fokus pada pertemuan 'Abraham Samad di Yogyakarta ketimbang di The Capitol Residence, Sudirman Central Business District, Jakarta.
Ketua KPK nonaktif Abraham Samad memenuhi panggilan pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2015. Samad diperiksa sebagai tersangka dugaan kasus rumah kaca. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Abraham Samad menampik dugaan ada agenda politik di balik pertemuan dengan petinggi Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI-P). Bantahan disampaikan menyusul tudingan dan pelaporan dirinya ke Bareskrim Mabes Polri terkait lobi politik itu.

"Tidak ada agenda politik," kata Samad usai diperiksa di Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Rabu (24/6).

Samad menyatakan, setelah diperiksa penyidik, dia semakin yakin bahwa tidak ada permasalahan dalam kasus ini. Penyidik lebih berfokus kepada pertemuan di Yogyakarta alih-alih pertemuan di The Capitol Residence, Sudirman Central Business District, Jakarta.

Selama ini, pertemuan di Jakarta itu yang dipermasalahkan para saksi. "Keputusan (untuk menghadiri pemeriksaan) sangat tepat, saya jadi mengerti karena tidak ada permasalahan di sini. Di Yogyakarta itu pertemuan tidak tertutup, banyak wartawan juga di sana," kata Samad.

Pengacara Samad, Saor Siagian, malah menyebut pertemuan tersebut diinisiasi oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

Samad meninggalkan Markas Besar Polri pada sekitar 16.00 WIB. Dia diperiksa oleh penyidik sejak 10.30 WIB pagi tadi. Samad juga sempat menyebut pemeriksaan berjalan dengan sangat manusiawi dan profesional.

Dia mengaku diperbolehkan beristirahat sejenak dan beribadah. "Ini pemeriksaan paling profesional dan manusiawi, saya apresiasi," kata Samad.

Kasus ini berawal dari tulisan di blog yang menuduh Samad melakukan lobi politik terkait niatnya maju menjadi calon wakil presiden 2014. Samad disebut menjanjikan imbalan keringanan bagi kader Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan Emir Moeis yang perkaranya tengah ditangani KPK. Tulisan tersebut berjudul 'Rumah Kaca Abraham Samad'.

Emir saat ditanyai kasus ini menyatakan tidak merasa mendapatkan keringanan dari Samad. Pertemuan antara Samad dengan Hasto Kristiyanto yang disebut memudahkan perkara Emir turut dibicarakan dinilai hanya bagian dari penawaran politik.

"Saya melihatnya itu bargaining politik saja. Tiga tahun saya didzalimi dan dibantai. Tidak ada keringanan," kata Emir usai diperiksa sebagai saksi kasus ini, Februari lalu. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER