Pengacara: Agus Tolak Perintah Margriet Perkosa Angeline

Helmi Firdaus | CNN Indonesia
Kamis, 25 Jun 2015 21:40 WIB
Penolakan itu membuat Margriet Megawe meminta Agus menaruh baju dan celana yang dipakainya menutupi tubuh Angeline.
Polwan Polda Bali menunjukkan belasungkawa atas apa yang menimpa Angeline. (detikciom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi masih melakukan penyidikan kasus pembunuhan terhadap Angeline, bocah 8 tahun yang ditemukan dikubur di halaman rumahnya sendiri. Agustinus Tai Hamdawai yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Denpasar dalam kasus ini, juga terus memberikan pengakuan yang mengejutkan.

Pengacara Agus, Haposan Sihombing saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (25/6) malam mengatakan bahwa Margriet Megawe, ibu angkat Angeline memerintah Agus untuk memperkosa Angeline. Perintah itu ditolak oleh Agus.

“Waktu itu Angeline sudah berada di lantai kamar Ibu M, entah sudah meninggal atau belum. Ibu M memerintahkan Agus untuk memperkosa Angeline. Perintah itu ditolak oleh Agus,” kata Haposan. (Baca juga: Kasus Angeline, Lie Detector Tunjukkan Agus Tak Selalu Bohong)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena menolak, Margriet memerintah Agus untuk melepas baju dan celananya. Usai diperintah, Agus lalu pergi ke kamarnya untuk berganti baju dan celana. Sementara baju dan celana yang dipakainya itu ditaruh di tubuh Angeline.

Haposan melanjutkan, usai pakaiannya ditaruh ditutup di tubuh Angeline, Margriet menyampaikan ancaman. “Kalau nanti ditangkap polisi, ngaku saja kamu yang bunuh. Kamu nanti saya kasih uang Rp 200 juta. Kalau kamu nggak mau, nanti ada orang saya di Bali yang akan habisi kamu." “Saya nggak mau uang,” kata Haposan menirukan Agus. (Baca juga: Pengacara Beber Ucapan Margriet ke Agus: Turuti Perintah Saya)

Margriet bergeming. Dia tetap minta Agus mengaku sebagai pembunuh. Margriet juga meminta Agus untuk pulang ke Sumba, tempat asalnya dan tidak usah kembali lagi.

Mergriet lalu memerintahkan Agus untuk membungkus Angeline dengan sprei bersama dengan baju Agus, boneka barbie dan tali di dalamnya. Agus lalu diperintahkan untuk mengubur Angeline di samping kandang ayam.

“Saat sudah berada di dalam lubang, ibu M sempat memutar letak mayat Angeline yang dibungkus sprei,” kata Haposan. Mayat Angeline itu pun kemudian diuruk dengah tanah, bambu dan yang terakhir di taruh di atasnya adalah keranjang telor ayam.

Sebelumnya, Agus juga mengaku ada seorang pria yang terus menteror dirinya untuk tidak membocorkan rahasia. Agus mengaku dia takut hingga dia mematahkan sim card ponselnya. Masih belum jelas apa rahasia itu. Haposan menyatakan agak aneh jika seorang pelaku kejahatan, menyatukan semua bukti-bukti agar dia tertangkap. “Ini semua dijadikan satu oleh Agus. Tentu agak aneh,” kata Haposan.

Namun Agus pernah mengubah pernyataanya. Saat awal ditetapka sebagai tersangka, Agus mengaku diminta mengaku membunuh Angeline oleh Magriet dan dijanjikan uang Rp 2 miliar.

Pengakuan itu disampaikan Agus saat anggota Komisi III DPR, Akbar Faisal menjenguknya. Usai itu, Agus melalui Haposan mengatakan bahwa dia tidak dijanjikan uang Rp 2 miliar, tetapi Rp 200 juta. Kecenderungan Agus untuk berubah-ubah itu membuat polisi memakaikan lie detector (pendeteksi kebohongan) dalam kasus ini.

Kapolda Bali Inspektur Jenderal Rony F Sompie mengatakan ada kemajuan dalam pengakuan Agus dalam kasus ini. Agus, kata Rony menyebutkan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Rony masih enggan memberikan penjelasan siapa pihak lain tersebut. Rony hanya menyatakan, selain tersangka, Agus memiliki peran penting untuk mengungkap kasus ini.

Baca FOKUS: Siapa Bunuh Angeline? (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER