Jakarta, CNN Indonesia -- Komisioner Komisi Yudisial (KY) Imam Anshori Saleh ikut mendaftarkan diri dalam bursa seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Imam mengaku tak takut dikriminalisasi jika dirinya kelak terpilih menjadi pimpinan lembaga antirasuah.
"Kalau kita tidak buat salah ya tak perlu merasa takut dikiriminasilisasi. Justru kalau ada ancaman, kita akan lebih hati-hati," ujar Imam ketika dihubungi CNN Indonesia, di Jakarta.
Imam optimistis dirinya dapat terpilih untuk menjadi penggawa KPK empat tahun ke depan. Keputusan untuk mendaftarkan diri, diakui Imam, dengan tujuan pemberantasan korupsi. (Baca juga:
KPK Terancam Punah)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya merasa terpanggil untuk ikut mengembalikan marwah KPK yang selama ini kredibel dan mendapat kepercayaan rakyat," tuturnya.
Selain Imam, tercatat pejabat publik lain yang turut mendaftar yakni Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi Sapto Pribowo. Alasan serupa menjadi pemantik Johan untuk tetap bertahan di lembaga tersebut. Sementara itu, berdasar informasi yang diterima dari panitia seleksi, terdapat pejabat setingkat eselon I dari unsur Polri yang telah mendaftarkan diri.
Hingga kemarin sore, terdapat 452 pendaftar yang sudah masuk ke panitia seleksi calon pimpinan KPK. Mereka berasal dari berbagai kalangan antara lain pegawai negeri sipil, dosen, dan advokat atau pengacara. Latar belakang pendidikannya pun beragam, ada bergelar lulusan sarjana, master, atau doktoral. (Baca juga:
Kejaksaan Tak Berikan Semua Jaksa Terbaiknya untuk Capim KPK)
Pendaftaran baik secara online melalui surat elektornik maupun manual melalui kantor panitia di Sekretariat Negara, masih dibuka hingga 3 Juli mendatang. Selanjutnya, nama pelamar yang lolos seleksi akan diumumkan. Panitia pun membuka ruang partisipasi masyarakat untuk mengkritik dan memberi masukan sejak 4 Juli hingga 3 Agustus 2015.
Kemudian, makalah kompetensi diri bakal diterima pansel hingga 8 Juli dan diumumkan pada 15 Juli. Selanjutnya, pada tanggal 27 dan 28 Juli setiap calon yang lolos akan diuji profilnya (profile assessment). Mereka yang lolos seleksi ini, akan diumumkan pada 12 Agustus dan diminta mengikuti tes kesehatan pada tanggal 18 Agustus. Tahapan terakhir, wawancara, akan dilangsungkan pada tanggal 24 hingga 27 Agustus 2015. (Baca juga:
BW: Capim KPK dari TNI dan Polri Rentan Konflik Kepentingan)
Setelah pansel mengantongi sejumlah nama, kemudian pihaknya akan menyerahkan nama-nama tersebut ke Presiden. Lalu, presiden menyodorkan nama ke DPR untuk diuji kelayakan dan kepatutan. Apabila lolos, para kandidat akan dilantik oleh presiden.
(sur)