Kabareskrim Budi Waseso Minta Anggaran Setara KPK

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Senin, 29 Jun 2015 16:49 WIB
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan akan meminta peningkatan anggaran penyidikan ke pemerintah, setara KPK.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (25/6). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan akan meminta peningkatan anggaran penyidikan ke pemerintah. Hal ini terkait dengan banyaknya kasus korupsi yang ditangani oleh institusinya.

Budi berharap pihaknya diberikan anggaran yang setara dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Ya kami berharap semua ada pemerataan, persamaan. Jadi di kala orang bekerja didukung dengan dukungan maksimal, hasilnya maksimal," kata Budi di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (29/6).

Dia mengatakan, anggaran penyidikan setiap kasus nilainya beragam, ditentukan berdasarkan indeks kesulitan. Secara umum, untuk kasus korupsi, tahun ini Bareskrim mempunyai anggaran sebesar Rp230 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kan anggaran kami kan jadi terbatas. Nanti kami ajukan ke pemerintah, Makanya kami perlu paparan ke pemerintah bahwa kami dengan penyelesaian kasus yang begitu banyak, itu harus," kata Budi. (Baca juga: Kabareskrim Klaim Akan Ungkap 9 Kasus Bernilai Triliunan)

Sembilan kasus korupsi kelas kakap yang sempat Budi singgung sebelumnya hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Untuk menangani kasus-kasus tersebut, selain meminta anggaran tambahan ke pemerintah, Budi juga mengatakan Bareskrim harus meminta tambahan penyidik dari daerah-daerah.

Walau demikian, sembilan kasus itu menurut Budi akan segera naik ke tahap penyidikan. Sebagian kasus juga sudah dikoordinasikan dengan KPK.

Hingga saat ini, Budi masih enggan membocorkan kasus apa saja yang dia sebut bernilai triliunan Rupiah itu. Budi mengatakan, kasus-kasus itu kelak akan diungkap serentak. (Baca juga: Kabareskrim Polri Minta Masyarakat Percaya DPR)

Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigadir Jenderal Victor Simanjuntak mengaku turut menangani sebagian dari kasus-kasus itu. "Yang saya tangani dua kasus, nilai kerugiannya besar itu bisa sampai triliunan," ujarnya Jumat pekan lalu.

Di sisi lain, Budi sebenarnya masih berhutang mengungkap dua kasus besar lain. Tidak lama setelah dia dilantik sebagai Kepala Bareskrim, menggantikan Komisaris Jenderal Suhardi Alius, dia mengatakan akan mengungkap tiga kasus besar. Dari tiga kasus yang dijanjikan, baru satu yang diungkap.

Kasus tersebut adalah kasus dugaan korupsi kondensat bagian negara yang melibatkan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama dan Badan Pelaksana Minyak dan Gas. Menurut Victor, nilai kerugian negara dalam kasus ini kemungkinan sama dengan nilai proyek itu sendiri, yang diperkirakan mencapai US$2 miliar.  (Baca juga: BPK Bentuk Tim Khusus Hitung Kerugian Kasus Kondensat)

(sip/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER