Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus perampokan minimarket di wilayah Polda Metro Jaya meningkat selama bulan Juni lalu. Tercatat ada 14 kasus perampokan dengan kerugian lebih dari Rp 501 juta.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal menyatakan, jumlah kasus ini meningkat dibandingkan sebelumnya.
"Bulan ramadan ini meningkat dan terjadi di beberapa lokasi di Jakarta. Pelakunya juga ada perorangan ada yang berkomplotan," kata Iqbal di di Polda Metro Jaya kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerugian terbesar terjadi dalam kasus perampokan minimarket di kawasan Cempaka Putih pada Minggu (7/6) lalu. Dalam kasus tersebut kerugian mencapai Rp 130 juta. Pelakunya saat itu lebih dari satu orang.
Sementara perampokan minimarket terakhir terjadi pada Selasa (23/6) lalu di kawasan Jakasetia, Bekasi dengan kerugian sekitar Rp 8 juta.
Iqbal menambahkan, perampokan minimarket kebanyakan dilakukan pada malam hari sekitar pukul 23.00 hingga 04.00. Pelaku memanfaatkan suasana malam hari yang sepi untuk melancarkan aksinya.
Pelaku menurut Iqbal juga biasanya menggunakan senjata tajam atau menggunakan senjata api untuk mengancam penjaga minimarket.
Beberapa pelaku identitasnya saat ini sudah dikantongi. Beberapa ada yang pemain lama (residivis) namun ada pula yang pelaku baru.
Untuk mengantisipasi kembali terjadinya perampokan inimarket, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian telah menginstruksikan seluruh jajaran PMJ untuk melakukan patroli malam hari sekaligus mengawasi beberapa minimarket yang beroperasi 24 jam.
(sur)