Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memerintahkan pembentukan tim gabungan untuk mengusut kasus penikaman anggota Kostrad hingga tewas di Sungguminasa, Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan. "Ada tim gabungan, ada
back up dari Mabes Polri agar segera diungkap pelakunya," kata Badrodin saat ditemui di Mabes TNI di Cilangkap, Selasa (14/7).
Badrodin pun enggan menduga soal siapa orang yang melakukan kejahatan tersebut, termasuk soal apakah para pelaku masih ada di daerah Sulawesi atau tidak. Dia meminta masyarakat agar menanti hasil dari tim gabungan yang dibentuk.
"Tim itu kan di-
back up oleh Kepala Badan Reserse Kriminal, setelah itu baru kita lihat hasilnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait antisipasi agar kejadian yang sama tak berulang, Badrodin mengaku sudah berkoordinasi dengan Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat serta Pangdam dan Danrem di sana.
Penusukan terhadap Pratu Aspin Mallobasang alias Apping terjadi pada Ahad (12/7) dinihari sekitar pukul 01.30 WITA. Aspin yang merupakan anggota Kostrad sedang bersama temannya Pratu Faturahman (26) untuk menyaksikan festival di area Lapangan Syekh Yusuf. Apping dan Faturahman merupakan Anggota Satuan Batalyon Kostrad Kariango, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Saat kejadian, Apping didatangi oleh puluhan orang yang tidak dikenal yang langsung melakukan pengeroyokan terhadapnya. Menurut saksi mata, salah satu pelaku melakukan penusukan kepada Aspin dan kawannya.
Sebelum menghunuskan parang ke arah Apping, para pelaku terlebih dahulu mencekik Faturahman. Namun Faturahman berhasil melakukan perlawanan dan melarikan diri menuju arah barat lapangan Syekh Yusuf. Pelaku diperkirakan berjumlah 15 orang yang seluruhnya menggunakan kendaraan roda dua dengan berboncengan.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispen AD) Brigadir Jenderal TNI Wuryanto mengatakan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada pihak kepolisian. “KSAD percaya polisi sangat profesional mengungkap tindak pidana ini. Apalagi dilakukan di depan umum,” kata Wuryanto.
(hel)