Menteri Khofifah: 153 Orang Mengungsi akibat Insiden Tolikara

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2015 07:08 WIB
Bangunan yang terbakar di Tolikara bukan hanya milik penduduk muslim. Penganut Kristen dari Toraja ikut menjadi pengungsi. Khofifah hari ini kunjungi Tolikara.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat meninjau lokasi kerusuhan di Tolikara, Papua. (Detikcom/Wilpret Siagian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Sosial mencatat sedikitnya 63 kios yang berfungsi sebagai rumah dan toko (ruko) teridentifikasi ikut terbakar pasca peristiwa kerusuhan di Tolikara, Papua, yang terjadi saat Hari Raya Idul Fitri, Jumat (17/7). Kerusakan itu belum termasuk satu bangunan musala yang juga terdampak. (Baca: Pemerintah akan Biayai Pembangunan Masjid Rusak di Tolikara)

"Ruko-ruko itu dihuni oleh 38 kepala keluarga. Sedikitnya 153 orang saat ini menjadi pengungsi karena tempat tinggal mereka rusak," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (Baca juga: DPR Minta Pemerintah Tidak Simpang Siur Soal Tolikara)

Lokasi pengungsian warga, kata Khofifah, terletak tidak jauh dari tempat kejadian kebakaran. Penduduk diungsikan di belakang Kantor Koramil dan Polres setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah menjamin ketersediaan logistik makanan dan sarana mandi-cuci-kakus (MCK) di lokasi pengungsian. Logistik diklaim aman dan mencukupi hingga pemulihan atau rehabilitasi infrastruktur ruko-ruko rampung diselesaikan.

Khofifah berharap masyarakat tidak lagi mengait-ngaitkan persoalan Tolikara sebagai tindakan diskriminatif ataupun SARA (suku, agama, ras antargolongan). Sebab berdasarkan fakta temuan di lapangan, bangunan yang terbakar bukan hanya milik penduduk muslim.

"Kios-kios yang terbakar bukan hanya milik penduduk yang beragama Islam. Di sana ada pula beberapa kios milik penduduk asli Tolikara dan penganut Kristen dari Toraja. Mereka juga sekarang ikut mengungsi," ujar Khofifah. (Baca: Menag Bantah Ada Perda Agama di Tolikara, Papua)

Hari ini, Selasa (21/7), Menteri Khofifah akan mengunjungi Tolikara bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise. Selain Khoffiah dan Yohana, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga dijadwalkan menyambangi Tolikara hari ini.

Jumat pekan lalu, terjadi penyerangan terhadap jemaah yang hendak melaksanakan salat Idul Fitri. Penyerangan membuat jemaah salat Id bubar, sementara para penyerang mereka lantas membakar beberapa bangunan rumah, kios dan rumah ibadah.

Untuk mengamankan situasi, polisi menembak tiga orang pelaku penyerangan yang tidak mengindahkan peringatan petugas. Sejumlah saksi telah diperiksa terkait kebakaran dan penembakan tersebut.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan akar masalah insiden Tolikara salah satunya berada pada miskomunikasi antara polisi, Gereja Injili di Indonesia (GIDI), dan Bupati Tolikara. (Baca Kapolri: Ada Putus Komunikasi Polres, Gereja, Bupati Tolikara)
(sip/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER