Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas Jaksa Agung Muda Pengawasan Jasman Panjaitan tak bisa mengelak dari opini publik yang menyangsikan kredibilitas Kejaksaan Agung dalam upaya penegakan hukum di Indonesia.
Menurut Jasman, persoalan integritas jaksa merupakan faktor utama yang perlu dibenahi oleh keluarga besar di Korps Adhyaksa. Jasman menilai urusan duit dalam banyak hal membuat para penegak hukum gelap mata.
"Menurunnya kepercayaan masyarakat pada Kejaksaan karena jaksa-jaksanya berorientasi pada uang," ujar Jasman di Kejaksaan Agung, Kamis (23/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petinggi Kejaksaan yang sempat mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi itu mengangap ada banyak faktor yang membuat jaksa money-oriented. Antara lain terjadi karena adanya peluang, ataupun bisa jadi karena tekanan.
"Tekanan bisa saja datang dari keluarga. Ada juga dari pimpinan yang mengarahkan," ujar Jasman.
Jasman mencatat sedikitnya ada 55 jaksa dan pegawai tata usaha yang telah dijatuhi hukuman disiplin terhitung sejak Januari-Juni 2015. Bentuk pelanggaran yang mereka lakukan tergolong dalam jenis perbuatan indisipliner dan penyalahgunaan wewenang.
Hukuman disipilin berat yang diterapkan antara lain penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama tiga tahun, pembebasan dari jabatan fungsional jaksa, pembebasan dari jabatan struktural, pemberhentian dengan tidak hormat atas permintaan sendri, dan pemberhentian tidak hormat sebagai pegawai negeri sipil.
"Aparat yang melakukan penyalahgunaan wewenang itu karena integritasnya yang rendah. Dia masuk Kejaksaan bukan sebagai penegak hukum tapi mencari duit. Ini yang perlu diwaspadai saat rekruitmen," kata Jasman.
(sip)