S1 Dua Tahun Lulus, Menteri Nasir Tutup Tiga Perguruan Tinggi

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Minggu, 26 Jul 2015 15:16 WIB
Berdasarkan hasil evaluasi tim dari Kemenristekdikti, ketiga perguruan tinggi tersebut terbukti melakukan proses pembelajaran yang tidak sesuai.
Menristek Dikti M Nasir saat menyerahkan sejumlah berkas kasus pemalsuan ijazah yang dilakukan oleh salah satu lembaga pendidikan di Jakarta Pusat, Selasa (26/5/2015). (Detikfoto/Rachman Haryanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pihaknya sebelum Lebaran sudah membekukan tiga perguruan tinggi di Jawa Timur. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim dari Kemenristekdikti, ketiga perguruan tinggi tersebut terbukti melakukan proses pembelajaran yang tidak sesuai.

"Tidak sesuai dengan pedoman itu contoh, kalau mahasiswa S1 umumnya kan 144 SKS minimal, paling tidak empat tahun atau 8 semester. Kalau itu ditempuh dua tahun itu benar tidak? Tapi itu yang terjadi. Dua tahun lulus, satu tahun lulus," kata Nasir saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Ahad (26/7).

Nasir menyebutkan, perguruan tersebut antara lain IKIP Budi Utomo, Malang, PGRI Jember, dan PGRI Ronggolawi Tuban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan diberlakukannya pembekuan,  status ketiga perguruan tinggi tersebut pun menjadi nonaktif. Mereka tidak boleh melakukan penerimaan mahasiswa baru seperti yang sedang dilakukan oleh perguruan tinggi lainnya.

"Kalau sudah selesai masalahnya, nanti boleh dibuka lagi," ujar Nasir. (Baca: Menteri Anies: Pembeli Ijazah Palsu Merendahkan Diri Sendiri)

Selain perguruan tinggi di Jawa Timur, Kemenristekdikti juga sedang melakukan proses pembekuan salah satu perguruan tinggi di Kupang yang juga melakukan proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan pedoman.

"Yang di Kupang dalam pembekuan. PGRI juga. Bahkan ijazahnya ada beberapa yang dikembalikan kepada rektor. Mereka (lulusannya) tidak mau menerima ijazahnya," ujar Nasir. (Baca: Menteri Nasir: 187 Pemilik Ijazah Palsu Punya Jabatan Penting)

Nantinya, Menteri Nasir juga akan membekukan dua perguruan tinggi lagi di daerah Jawa Barat. Namun, ia belum mau menyebutkan nama perguruan tinggi tersebut. Hingga saat ini pemeriksaan terhadap kedua perguruan tinggi itu masih dilakukan oleh tim evaluasi.

Terkuaknya banyak perguruan tinggi yang bermasalah, membuat masyarakat harus berhati-hati dalam memilih perguruan tinggi. Apalagi tahun ajaran baru akan dimulai.

Untuk itu, Menteri Nasir menganjurkan agar masyarakat jeli dan teliti terkait mana saja perguruan tinggi yang sedang bermasalah. (Baca: Kemenristekdikti Temukan Dua Perguruan Tinggi Tak Berizin)

"Kalau mahasiswa yang akan belajar akan mencari kampus, buka forlap.dikti.go.id atau Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT). Kalau di situ statusnya nonaktif jangan masuk. Itu tandanya lagi masalah," imbau Nasir. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER