Setelah Yogya, Jawa Timur Digoncang Gempa 6,3 SR

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Minggu, 26 Jul 2015 15:44 WIB
Lokasi gempa berada pada zona yang sama dengan gempa di Yogyakarta sebesar 5,7 SR pada Sabtu (25/7) lalu.
Ilustrasi gempa bumi. (Cylonphoto/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa sekuat 6,3 Skala Richter (SR) menggoncang pesisir selatan wilayah Jawa Timur, Minggu (26/7), sekitar pukul 14.05 WIB. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, lokasi gempa berada pada zona yang sama dengan gempa di Yogyakarta sebesar 5,7 SR, Sabtu (25/7).

"Lokasi gempa berada pada zona subduksi atau pertemuan lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia. Zona ini memang rawan gempa yang bergerak rata-rata 5 hingga 7 cm per tahun ke arah Timur Laut Utara," kata Sutopo melalui pernyataan resmi yang diterima CNN Indonesia, di Jakarta, Minggu (26/7). (Lihat Juga: Gempa Yogya 5,7 SR Terasa di 15 Kota di Jawa Tengah)

Merujuk data yang dihimpun BNPB dari Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika, pusat gempa berada di Samudera Hindia pada kedalaman 10 kilometer dengan lokasi berjarak 150 kilometer ke arah barat daya Kabupaten Malang, 163 kilometer ke arah tenggara Kabupaten Blitar, 168 kilometer barat daya Lumajang, dan 253 kilometer ke arah barat daya Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gempa tidak berpotensi tsunami," katanya.

BNPB melaporkan gempa dirasakan selama 5 detik di Kabupaten Malang, 6 detik di Kabupaten Blitar, dan 4 detik di Kabupaten Lumajang. Sementara itu, efek gempa juga dirasakan di Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Lumajang, Jember dan Banyuwangi, keseluruhan di Jawa Timur.

"Bahkan gempa juga dirasakan di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Bali," kata Sutopo.

Sutopo mengatakan potensi gempa maksimum berada di Jawa Megathrust atau bagian selatan Jawa yakni sekitar 8,1 hingga 8,2 SR. Dari area tersebut, gempa pernah terjadi di wilayah selatan Pangandaran sekuat 7,8 SR pada 2006. Selain itu, gempa dengan kekuatan serupa pernah terjadi di bagian selatan Banyuwangi sebesar 7,8 SR pada 1994. Keduanya terjadi dalam kurun waktu 165 tahun terakhir.

"Masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan. Gempa dapat terjadi tiba-tiba," katanya. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER