Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelenggaraan Pilkada 2015 di 13 dari 269 peserta terancam ditunda. Hal itu dikarenakan pasangan calon di daerah tersebut masih kurang dari dua. Terlebih lagi, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara tidak memiliki pasangan calon kepala daerah sama sekali.
Terkait dinamika ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto menilai masih banyaknya partai politik yang belum menyelesaikan proses penjaringan dan pengusungan pasangan calon kepala daerah.
"Masalah ini kami percayakan pada partai untuk menyelesaikannya," ujar Setya Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (31/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Politikus Partai Golkar ini mengatakan pimpinan DPR bersama Komisi Pemerintahan Dalam Negeri DPR akan rapat untuk mencari jalan keluar.
Ketua Komisi Pemerintahan Dalam Negeri DPR RI Rambe Kamarul Zaman turut mengomentari sosialisasi yang dilakukan partai politik untuk pengusungan calon kepala daerah. Menurutnya, salah satu cara untuk mengatasi sepinya pendaftaran pasangan calon kepala daerah ini melalui kebersamaan dan pengertian partai politik.
Selain itu, Politikus Partai Golkar ini menegaskan pentingnya kesepahaman diantara 12 partai politik peserta Pilkada terkait calon tunggal.
"Partai politik jangan saling mengganjal ke bawah," ujar Rambe.
Pilkada Surabaya menjadi salah satu contoh urusan calon tunggal. Hingga hari terakhir pendaftaran, hanya pasangan calon Rismaharani-Whisnu Sakti Buana yang tercatat di KPU. Pasangan ini mengantongi dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) semata.
Selain Surabaya, 11 daerah yang turut memiliki calon tunggal adalah Kabupaten Serang, Kabupaten Asahan, Kabupaten Blitar, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Timur Tengah Utara, Tasikmalaya, Minahasa, Mataram, Samarinda, dan Pegunungan Arfak.
(pit)