Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional mengerahkan personel tambahan untuk mencari rekaman data penerbangan (flight data recorder/FDR) di lokasi jatuhnya Trigana Air IL25 di Distrik Oktabe, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Baru satu bagian kotak hitam pesawat itu yang ditemukan yakni rekaman suara kokpit (voice cockpit recorder/VCR). VCR sudah diserahkan Basarnas ke Komite Nasional Keselematan Transportasi untuk diteliti.
Deputi Operasi Basarnas Heronimus Guru mengatakan, 10 personel bantuan dikerahkan hari ini ke lokasi kecelakaan. "Personel yang dikerahkan dari Basarnas Special Group," kata Heronimus di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (19/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SIMAK FOKUS:
Evakuasi Korban Trigana AirBasarnas Spesial Grup memiliki kemampuan khusus melakukan pencarian dan penyelamatan. Diharapkan dengan tambahan personel ini, FDR segera bisa ditemukan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Selain masih mencari FDR, hari ini tim gabungan fokus pada evakuasi 54 jenazah korban. Sebanyak 31 jenazah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan. Empat jenazah diantaranya sudah berada di Sentani sebelum dibawa ke RS Bhayangkara untuk dievakuasi.
Cuaca yang buruk serta medan yang sulit membuat evakuasi terpaksa dilakukan melalui jalur darat. Helikopter yang semula disiapkan tak bisa menembus lokasi kecelakaan.
Siang tadi, VCR sebagai bagian dari kotak hitam sudah diserahkan Kepala Basarnas Frans Henry Bambang Soelistyo ke Ketua KNKT Tatang Kurniadi. Segera setelah diterima, KNKT akan meneliti VCR itu di laboratorium KNKT di Jakarta.
(sur)