Polisi Sita Berbagai Peralatan Tempur di Poso

Jafar Bua | CNN Indonesia
Jumat, 21 Agu 2015 14:13 WIB
Jenazah AKP Anumerta Bryan Theophany Tatontos tiba di RS Bhayangkara Palu, Sulteng, bersama jenazah anggota kelompok Santoso bernama Osama alias Bado.
Asisten Operasi Mabes Polri Irjen Pol Unggung Cahyono (kedua kiri) bersama Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Azis (kiri) memerhatikan senjata jenis M-60 yang disita dari terduga teroris Poso di Mapolda Sulawesi Tengah di Palu, Jumat (21/8). Senjata kaliber 12,7 buatan Philipina itu disita dari terduga teroris saat terjadi kontak senjata yang menewaskan Kasubden Gegana Poso, Iptu Bryan Theophani Tatontos di pegunungan kawasan Poso Pesisir Utara, Poso pada Rabu (19/8). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Palu, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menyita berbagai peralatan militer dari kelompok Santoso pasca baku tembak yang menewaskan satu terduga teroris dan seorang polisi.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Komisaris Besar Pol Leo Bona Lubis menyatakan setelah penyergapan terhadap kelompok Santoso polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti yang ditinggalkan kelompok sipil bersenjata itu di kamp persembunyian.

Leo menyebutkan barang bukti yang disita berupa sepucuk senjata api sniper M160 Organik Baretta, sepucuk senjata api rakitan laras panjang, 28 buah bom pipa jenis lontong, empat peluru kaliber 12,7 milimeter, satu unit laptop kecil, sebuah handycam, empat bendera Mujahidin Indonesia Timur (MIT), black powder, empat batere, empat lembar peta, dan charger ponsel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Selain itu kami juga menyita delapan buah handy talky, delapan buah power bank, buku-buku jihad dan sejumlah catatan,” lanjut Leo saat ditemui di markas Polda Sulteng, Kamis malam (20/8). (Baca: Santoso dan Api Teror yang Tak Kunjung Padam)

Adapun mengenai korban yang tewas dalam kontak senjata itu, Leo menjelaskan jenazah AKP Anumerta Bryan Theophany Tatontos telah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulteng, bersama jenazah anggota kelompok Santoso bernama Osama alias Bado yang juga tewas dalam baku tembak di Pegunungan Langka pada Rabu lalu.

“Dua jenazah itu dievakuasi dari Kecamatan Poso Pesisir dengan menggunakan dua unit ambulans setelah sebelumnya dievakuasi oleh Tim Brimob Polda Sulteng,” tutur Leo. (Baca: Polisi yang Tertembak Kelompok Sipil Bersenjata di Poso Tewas)

Leo melanjutkan, dua jenazah tersebut langsung dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk dibersihkan. Jenazah Bryan selanjutnya disemayamkan di Gedung Torabelo Markas Polda Sulteng. “Sambil menunggu keluarga yang datang dari Manado untuk mengambilnya,” ujar Leo.

Jenazah perwira polisi itu disimpan di ruang pengawet jenazah di RS Bhayangkara. “Jumat pagi diterbangkan ke kampung halamannya di Manado,” kata Leo.

Pasukan Brimob di bawah pimpinan Bryan ditembaki oleh kelompok Santoso saat melakukan penyergapan dari arah perbukitan di pegunungan Langka. (Baca: Polisi dan Kelompok Sipil Bersenjata Baku Tembak di Poso)

Dalam peristiwa itu Bryan tertembus peluruh di bagian perut dan pinggang sebelah kiri. (obs/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER