Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta, Ika Lestari, menjanjikan sejumlah program pemberdayaan bagi warga eks Kampung Pulo yang kini tinggal di Rusun Jatinegara Barat. Ika berkata, pemprov telah berhasil melakukan program serupa di Rusun Marunda.
Ditemui usai rapat pimpinan bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan sejumlah kepala dinas, Senin (24/8), Ika menuturkan pemberdayaan penghuni Rusun Jatinegara Barat akan mencakup tiga aspek, yakni ekonomi, sosial dan lingkungan. (Baca juga:
Ahok: Pendatang di Kampung Pulo Lakukan Pengurukan Sungai)
Pada rapim tadi, muncul wacana menjadikan lantai dua rusun sebagai lokasi usaha warga. Tak sampai di situ, Ika berkata, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah telah menyatakan kesediaan mereka untuk menyiapkan gerobak bagi warga eks Kampung Pulo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi tidak untuk semua warga, yang tadinya nggak jualan sekarang jualan," ujar Ika. Ia mengatakan, fasilitas ini hanya diperuntukan bagi mereka yang sebelum terdampak gusuran telah menjalankan usaha di Kampung Pulo.
Wacana pemberdayaan ekonomi ini masih terkendala beberapa hal, seperti penataan zona kuliner dan sembako yang belum selesai. "Untuk sementara, bagi yang punya meja, gunakan yang seadanya itu dulu," kata Ika mendorong warga melakukan kegiatan ekonomi sesegera mungkin. (Baca juga:
300 Rumah Sudah Rata Dengan Tanah di Kampung Pulo)
Pemberdayaan kedua, menurut Ika, berkaitan dengan kesejahteraan sosial. Seperti beberapa rusun yang telah beroperasi, pemprov akan membentuk yayasan di Rusun Jatinegara Barat sebagai kepanjangan tangan mereka.
Ika mencatat, penghuni rusun setidaknya memiliki 34 kebutuhan sosial, dari pengurusan kartu tanda kependudukan baru, fasilitas kesehatan, anjungan tunai mandiri Bank DKI, pendidikan, olahraga hingga perpustakaan.
"Saya juga memohon pelatihan memandikan mayat. Ini sepele tapi kebutuhan mereka," ujar Ika.
Pemberdayaan ketiga berkaitan dengan pengelolaan lingkungan, dalah satunya pengenalan konsep 3R (reuse, reduce dan recycle).
Ika menganggap persoalan ketiga ini penting. Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, Ahad kemarin, lingkungan Rusun Jatinegara mulai tak terkendali akibat kebiasaan membuang sampah sembarangan warga eks Kampung Pulo. (Baca juga:
Sekda: Kampung Pulo Akan Cantik Setelah Penggusuran)
Sampah-sampah mulai bertebaran di berbagai sisi rusun, termasuk di titik-titik yang berplang tanda dilarang membuang sampah sembarangan. Sampah plastik bekas makanan mendominasi halaman belakang rusun. Empat kotak beton di belakang rusun pun kini ditumpuki plastik sampah.
Pengeloa rusun sebenarnya akan menyediakan tenaga kebersihan yang akan mengangkut sampah warga dan membersihkan lingkungan rusun setiap hari.
Iuran Rp 300 ribu per bulan yang dibebankan kepada penghuni rusun mencakup uang kebersihan tersebut. Kemarin sore, CNN Indonesia tidak melihat satupun petugas kebersihan yang membereskan sampah-sampah di rusun.
BACA FOKUS:
Rusuh Penggusuran Kampung Pulo (hel)