Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan tidak mempermasalahkan apabila Badan Siber Nasional (BSN) nantinya akan bergabung dan berkoordinasi dengan desk siber di beberapa institusi.
Institusi yang dimaksud adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pertahanan, Kepolisian Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, Badan Intelijen Negara, dan Lembaga Sandi Negara.
"Tidak ada masalah. Yang sekarang sudah ada, kami mau semua terkoordinasi," ucap Luhut di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (28/8).
(Lihat Juga: Warga Asing Manfaatkan Indonesia untuk Tempat Kejahatan Siber)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut mengatakan rencana pembentukan BSN di Indonesia dapat dikategorikan telat. Ia pun mengingat pembentukan BSN sangat penting untuk mencegah bahkan bereaksi dengan cepat saat serangan datang terus menerus.
Ia menceritakan kondisi Amerika Serikat pada saat terkena serangan siber menyebabkan sistem komputer White House mati dalam kurun waktu satu jam.
(Lihat Juga: Badan Siber Nasional Tidak Gandeng Intelijen AS)
"Jadi jangan sampai semua tidak terkoordinasi. Tiba-tiba nanti ada serangan berkelanjutan, semua harus bisa bereaksi untuk menghadapi itu," tuturnya.
Kepala Staf Kepresidenan ini mengatakan kelompok kerja (pokja) tengah bekerja dan diperkirakan BSN akan selessi dibentuk pada Oktober 2015 mendatang. Diketahui, Luhut adalah penggagas dibentuknya BSN.
(Lihat Juga: Pembentukan Badan Siber Bukan Prioritas Menkominfo)Meski hampir rampung, Luhut mengaku masih belum mengetahui apakah BSN akan bergerak langsung dibawah kementeriannya. Menurutnya, hal tersebut akan dibahas kembali bersama Presiden Joko Widodo.
Luhut mengakui, pembentukan BSN ini menjadi salah satu materi yang dibahas bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara siang tadi. Sebelumnya, Rudiantara mengatakan pembentukan BSN tidak mendesak. Menurutnya, yang lebih mendesak adalah kesadaran stakeholder akan keamanan siber.
Awalnya, Pemerintah Indonesia bercita-cita sejumlah kementerian terus menyiapkan segala hal dalam membentuk Badan Siber Nasional, kelak badan ini bakal jadi koordinator dalam menjaga keamanan siber nasional.
BSN menurut rencana akan menjadi koordinator membawahi lembaga-lembaga lain yang memiliki unit keamanan siber. Seperti diketahui, lembaga yang telah memiliki unit keamanan siber sendiri adalah Polri, TNI, Kemenkominfo, hingga Kemenkopolhukam.
Selain itu, BSN akan menjadi lembaga baru setingkat kementerian dengan tugas utama memastikan terjadinya koordinasi keamanan siber nasional.
Pembentukan badan ini dirasa penting karena Indonesia dinilai belum memiliki satu sistem keamanan nasional maupun kerangka legal yang pas untuk keamanan siber.
(utd)