Jakarta, CNN Indonesia -- Kejaksaan Agung diserbu dua kelompok pengunjuk rasa pada Rabu (2/9). Para demonstran menuntut Kejagung agar berani mengusut dugaan korupsi pada penjualan aset-aset yang pernah dilakukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, demonstrasi mulai berlangsung di halaman depan Kompleks Kejagung sejak pukul 11.00 WIB. Terlihat ada puluhan demonstran dari dua kelompok berbeda yang menyuarakan tuntutannya kepada Kejagung.
"Kami mendesak Kejagung untuk memeriksa dan mengadili Kepala BPPN 2002-2004 dan Menteri BUMN saat itu," ujar Koordinator aksi dari Pemuda Restorasi Anti Korupsi (Perak) Aditya Iskandar di halaman depan Kejagung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok demonstran lain dari Aliansi Pemuda Penyelamat Aset Negara juga memiliki tuntutan yang serupa dengan Perak. Mereka meminta Kejagung untuk tidak berhenti mengusut perkara penjualan cessie atau jaminan hak tagih oleh BPPN kepada Victoria Securities International Corporate (VSIC) semata.
"Kami minta Kejagung buka kembali seluruh perampokan aset BPPN yang merugikan negara," teriak orator aksi Martin Darlian.
Para demonstran terlihat membawa beberapa alat peraga berupa topeng wajah bekas Kepala BPPN Syafruddin Tumenggung dan Menteri BUMN Laksamana Sukardi. Mereka juga memamerkan tuntutannya pada karton dan spanduk besar yang turut dibawa ke depan Kejagung.
Demonstrasi oleh dua kelompok demonstran terlihat berjalan aman. Puluhan aparat kepolisian terpantau turut mengamankan jalannya aksi di halaman depan Kejagung itu.
(obs)