Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan merasa heran dengan sikap Direktur Tindak Pidana Khusus Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Victor Simanjuntak yang mengancam mundur jika atasannya, Komisaris Jenderal Budi Waseso dicopot.
Luhut berkata, sebagai perwira Victor tidak sepatutnya mengeluarkan pernyataan semacam itu.
"Sebagai perwira, dia seharusnya tidak pernah mengancam atasannya. Apapun yang diputuskan, pilihannya hanya dua, laksanakan dan amankan," ujar Luhut di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis (3/9). (Baca:
Kapolri: Wanjakti sedang Bahas Mutasi Jabatan Perwira Tinggi)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Victor menyatakan isu pencopotan Budi Waseso sebagai upaya segelintir pihak untuk melemahkan upaya kepolisian menegakkan hukum.
"Ada skenario besar dari orang-orang tertentu untuk mengerdilkan Polri, kalau ini betul," ujar Victor di Mabes Polri, kemarin. (Baca:
Soal Pencopotan Budi Waseso, Kompolnas Tunggu Hasil Wanjakti)
Victor mengaku kinerja anggota Bareskrim, termasuk dirinya, terganggu akibat isu mutasi terhadap Budi. Ia pun berkata akan mundur jika Budi benar-benar dicopot dari Kepala Bareskrim.
"Saya juga takut. Nanti kalau Kabareskrim dicopot, saya mundur. Nanti diancam saya," katanya. (Baca:
Budi Waseso Diisukan Dicopot, JK Bertemu Kepala Lemdik Polri)
Sementara itu, siang ini Luhut akan memimpin pertemuan Komisi Kepolisian Nasional di kantornya. Para komisioner lembaga pengawas Polri, termasuk Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly akan menghadiri forum tersebut.
Terkait pertemuan itu, Luhut membantah akan membicarakan pencopotan Budi Waseso. "Tidak ada urusannya dengan mutasi di Polri. Saya sebagai Menko yang baru ingin mendengar bagaimana mekanisme kerja Kompolnas," ucapnya.
(obs/obs)