Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki kemarin dilantik sebagai Kepala Kantor Staf Presiden menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang kini menjadi Menteri Koordiantor Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam). Hari ini, Kamis (3/9) serah terima jabatan antara Luhut ke Teten dilakukan di Bina Graha.
Sebagai Kepala Kantor Staf Presiden yang baru, Teten berpendapat tugas institusinya termasuk dalam pekerjaan di 'belakang kantor' (
back office), sehingga sebaiknya tidak gaduh dalam bekerja. Menurut dia, hal itu sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi.
"Saya sudah tahu maunya Presiden apa. Pokoknya
back office tidak ada ramai-ramai, ini pekerjaan senyap," ujar Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, usai sertijab. (Baca juga:
Teten Masduki, si Sederhana yang Masih Punya Mimpi di Garut)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teten menjelaskan, Kantor Staf Presiden telah dibangun oleh mantan pimpinannya, Luhut, dan telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres). Ia pun mengaku akan melihat kembali apakah dalam implementasinya telah sesuai dengan keinginan Presiden.
"Saya ingin Kantor Staf Presiden itu betul-betul jadi back office yang mendukung kebijakan-kebijakan, informasi, analisa, kajian, dan data untuk Presiden mengambil kebijakan yang tepat," kata dia.
Teten juga berharap lembaga yang dipimpinnya mampu melakukan tugas monitoring kementerian agar program-program pemerintah mampu berjalan secara tepat dan bebas macet. (Baca juga:
Teten Baru Diberi Tahu Jokowi Setengah Jam Sebelum Dilantik)
"Jadi memang termasuk kami garap apa yang ada gap (jarak) di kementerian/lembaga dan harapan masyarakat," ujar dia.
Teten mengaku akan mencari tahu mana saja program yang macet dan mencari solusi terbaik untuk direkomendasikan kepada Presiden. Namun ia menolak jika tugas lembaganya dianggap mengambil alih fungsi kementerian koordinator.
Menurut dia, kajian data informasi yang mendukung kinerja presiden harus lengkap. "Nanti bahan-bahan ini disampaikan. Seperti itulah yang kalau saya bayangkan, betul-betul bekerja secara senyap dan harus betul-betul loyal kepada Presiden. Loyal itu ya terutama enggak boleh ada agenda lain," kata dia. (Baca juga:
Teten Masduki: Kepala Staf Presiden Pegiat Antikorupsi)
Yang jelas, tutur Teten, Kantor Staf Presiden fokus menjawab janji-janji kampanye. Dia harus memastikan seluruh kementerian/lembaga bekerja sesuai dengan janji kampanye dan Nawacita yang disusun oleh Jokowi.
(hel/hel)