Palembang, CNN Indonesia -- Kabut asap akibat pembakaran lahan di wilayah Sumatera Selatan pada Senin ini (14/9) masih menyelimuti Kota Palembang. Bahkan pada pagi ini lebih pekat dari biasanya. Dampaknya, sekolah-sekolah dasar di Palembang memulangkan siswanya.
“Kami terpaksa mengambil kebijakan memulangkan para murid,” kata Kepala Sekolah Dasar 139 Palembang Neni Armani kepada CNN Indonesia.
Pengumuman memulangkan para siswa disampaikan melalui pengeras suara. “Hari ini dipulangkan, karena kondisi cuaca. Besok kembali masuk sekolah seperti biasa."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Neni menjelaskan pihak sekolah memulangkan siswa kelas satu sampai empat lebih awal. Para murid hanya belajar 30 menit. Sementara untuk siswa kelas lima dan enam tetap belajar seperti biasa sembari melihat perkembangan kabut asap. “Kalau asap tetap pekat atau semakin buruk maka akan dipulangkan semua,” tuturnya. (Baca:
Singapura Sesak Dikepung Asap Kebakaran Hutan RI)
Neni menuturkan kebijakan memulangkan siswa diambil demi pertimbangan kesehatan. "Cuacanya buruk berasap membahayakan kesehatan anak-anak. Kasihankan. Jadi kita pulangkan untuk belajar di rumah,” ujarnya.
Menurut Neni bila cuaca esok hari buruk lagi maka pihak sekolah terpaksa meminta siswa untuk belajar di rumah. “Kami terus memantau kondisi cuaca,” ucapnya. (Baca:
Dikepung Asap, Indeks Polusi Udara Jambi di Level Berbahaya)
Pekan lalu, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia mengerahkan lebih dari 1.000 prajuritnya untuk membantu kebakaran lahan di Sumatera yang menimbulkan kabut asap. Sebanyak 1050 prajurit TNI tiba di Palembang, Sumatera Selatan, untuk dikirim ke berbagai lokasi kebakaran lahan.
Tiga pesawat Hercules milik TNI Angkatan Darat, Kamis (10/9), mendarat di landasan Pangkalan Udara TNI AU. Pesawat Hercules jenis C130 ini mengangkut para prajurit yang bakal diperbantukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengatasi kebakaran lahan yang tersebar di Provinsi Sumsel.
Para prajurit ini ditempatkan di dua kabupaten penyumpang kabut asap terbesar, yakni kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Musi Banyuasin. “Dibagi ke dua kabupaten, tugasnya membantu pasukan yang sudah ada untuk membantu pemadam api agar cepat selesai,” kata Kasdam II Sriwijaya Brigadir Jenderal Komarudin S. (Baca:
Seribu Prajurit TNI Tiba di Palembang Atasi Kebakaran Lahan)