Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto telah mendengar informasi terkait pembebasan dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditahan kelompok kriminal bersenjata di Papua Nugini dan mengapresiasi langkah diplomasi yang dilakukan pemerintah.
"Saya dengar informasi dan laporan jika dua warga negara kita berhasil dibebaskan oleh pihak keamanan negara Papua Nugini," kata Setya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/9).
(Lihat Juga FOKUS Dua Warga Tersandera di Perbatasan Papua)
Setya bersyukur posisi dua sandera WNI yang bernama Badar dan Sudirman kini telah dalam perjalanan menuju Indonesia yang diantar pemerintah dan pihak keamanan Papua Nugini. Untuk itu ia mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang dinilai telah mengambil keputusan cepat untuk pembebasan.
(Lihat Juga: Militer PNG Tangkap 7 Orang Anggota Kelompok Penyandera WNI)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat mengapresiasi langkah cepat Presiden Jokowi, yang menelepon langsung Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill, untuk meminta bantuan dan upaya pembebasan dua warga negara kita, yang disandera dan ditahan," kata Setya.
Setya juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak TNI-Polri yang telah tanggap dan siap sedia dengan menyiagakan pasukan khusus penyelamatan yang sudah berjaga di perbatasan antara Papua Nugini dan Indonesia untuk proses pembebasan.
Selain itu, politisi Partai Golkar tersebut mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah Papua Nugini yang telah membantu membebaskan dua sandera WNI dengan meningkatkan hubungan bilateral di berbagai sektor.
"Respon cepat Pemerintah Papua Nugini tentunya akan diapresiasi oleh pemerintah kita, dengan meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara, baik di sektor keamanan dan pertahanan, ekonomi, pariwisata dan sektor lainnya," kata Setya.
Sebelumnya, pagi ini Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengumumkan dua warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok bersenjata di perbatasan Papua, saat ini telah bebas.
“Dua WNI telah dapat dibebaskan dan sudah diserahterimakan oleh tim dari Papua Nugini kepada Konsul Republik Indonesia di Vanimo, Papua Nugini,” kata Retno dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (18/9).
Kedua sandera tersebut semestinya bisa bebas Rabu kemarin namun terkendala faktor cuaca. Menurut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan helikopter penjemput sempat tidak bisa mencapai lokasi sandera karena terhalang cuaca buruk.
Sudirman dan Badar diserang di Keerom, Papua, saat sedang bekerja mengolah kayu bersama rekan-rekannya. Mereka lantas dibawa menyeberang ke Vanimo, Papua Nugini.
(utd)