Projo: Jokowi Tak Pernah Janji Minta Maaf soal G30S

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 23 Sep 2015 07:56 WIB
Permintaan maaf terhadap korban G30S tak tercantum dalam Nawa Cita atau 9 agenda prioritas Jokowi-JK. Namun, kata Projo, pemerintah Jokowi bukan Orde Baru.
Presiden Jokowi. (CNN Indonesia/Diemas Kresna Duta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi mengindikasikan tak akan menyampaikan permintaan maaf kepada korban peristiwa Gerakan 30 September 1965. Kabar bahwa Jokowi pernah menjanjikan bakal meminta maaf soal G30S saat masih berkampanye pada Pemilu 2014, dibantah oleh Pro-Jokowi atau Projo, salah satu gerakan relawannya yang kini menjadi organisasi kemasyarakatan.

"Itu tidak pernah dimasukkan (dalam janji kampanye). Kabar itu hanya isu yang dibuat-buat," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Projo, Budi Arie Setiadi, semalam.

Soal permintaan maaf terhadap korban G30S itu juga tak ada dalam Nawa Cita atau sembilan agenda prioritas Jokowi-JK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Projo sendiri, menurut Budi, tak mempersoalkan langkah Jokowi yang tak berencana meminta maaf kepada para korban G30S. Menurutnya, masyarakat Indonesia tak perlu lagi melihat ke belakang, apalagi peristiwa tersebut merupakan sejarah kelam dalam perjalanan Indonesia sebagai negara.

"Kita harus melihat ke depan. Faktanya saat ini setiap warga negara memiliki hak politik yang sama tanpa diskriminasi. Pemerintahan Jokowi bukan Orde Baru," kata Budi.

Sementara Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan dalam rapat-rapat kabinet, Presiden Jokowi memang tak pernah membahas soal permintaan maaf kepada korban G30S.

"Yang jelas persoalan permintaan maaf tersebut tidak pernah dibicarakan dalam rapat-rapat kabinet maupun (kesempatan lain) ketika saya mendampingi," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akrab disapa Pram itu.

Pernyataan bahwa Jokowi tidak akan meminta maaf kepada korban G30S disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir usai bertemu dengan Jokowi di Istana, kemarin.

"Sama sekali tak ada agenda, bahkan terpikir pun tidak (untuk minta maaf soal G30S), sehingga isu yang berkembang bahwa pemerintah akan meminta maaf, sudah terklarifikasi. Presiden tak akan melakukan itu, apalagi sampai membuat permintaan maaf," ujar Haedar.
Meski demikian, malam harinya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah akan mengupayakan rekonsiliasi terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia berat dalam tragedi berdarah tersebut.
G30S ialah tragedi berdarah yang terjadi pada 30 September malam, di mana tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER