Palangkaraya, CNN Indonesia -- Warga Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, berbondong-bondong menyerbu pusat pelayanan kesehatan dan rumah sakit umum untuk berobat penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Buruknya kualitas udara akibat bencana asap berkepanjangan membuat tempat-tempat pelayanan kesehatan menjadi penuh.
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, Senin (28/9), banyaknya pasien yang berdatangan seperti tampak di Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus Palangkaraya. Menurut data RSUD Doris Sylvanus, jumlah pasien yang menderita ISPA yang dirawat inap maupun rawat jalan mengalami lonjakan sangat signifikan. “Sampai 83 persen kenaikan jumlah pasien kasus ISPA yang dirawat inap,” kata Kepala Humas RSUD Doris Sylvanus, dokter Theodorus SA.
Theodorus menuturkan, total jumlah pasien yang dirawat inap hingga 28 September ini sebanyak 33 orang. Jumlah tersebut jauh lebih banyak jika dibandingkan bulan Agustus lalu yang hanya 18 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau jumlah pasien yang rawat jalan untuk dua bulan ini mencapai 216 orang,” kata Theodorus.
Banyak di antara pasien penyakit ISPA merupakan anak-anak usia di bawah lima tahun. Yanti misalnya, bayi berusia 10 bulan ini sudah dua hari ini terpaksa dirawat inap di rumah sakit dengan infus terpasang di tangannya. Sebelum penyakit diare yang menyerangnya, Yanti menderita batuk-batuk akibat menghirup udara yang buruk.
Tak hanya Yanti, Johan Thomas bocah berusia tiga tahun juga mengalami nasib yang serupa. Anak kelima dari lima bersaudara pasangan Fredy dan Evi Susantiitu menderita asma akibat kabut asap. “Ini saya cepat bawa ke rumah sakit,” ucap Evi.
Pihak rumah sakit terus mengimbau kepada seluruh warga untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut bila berada di luar rumah. Selain itu masyarakat juga sudah diminta untuk banyak meminum air putih.
(obs/obs)