Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjamin tidak ada lagi Kartu Jakarta Pintar (KJP) ganda. Ia mengatakan sistem bank akan memblokir jika terdapat nama peserta KJP yang sama.
"Oh, enggak mungkin karena ada bank. Karena sistem bank ga mungkin ada peserta KJP yang sama. Selain itu transaksinya juga non tunai," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (28/9).
Adanya sistem ton tunai, kata Ahok memudahkan pihaknya dalam memantau segala transaksi. Jika nantinya ada KJP ganda, dirinya akan mencabut KJP dari peserta yang bersangkutan. “Kalau ada ya kita cabut, gampang kita stop," kata Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaminan tidak adanya KJP ganda juga diutarakan oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budiman. Menurut Arie, pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta agar KJP terhubung dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) peserta KJP. "Jaminan pasti ada karena sekarang basisnya NIK. Dari mana ganda? Udah enggak ada lagi,” kata Arie kepada CNN Indonesia.
Jaminan tidak adanya KJP ganda juga diutarakan oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budiman. Menurut Arie pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta agar KJP terhubung dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) peserta KJP. "Jaminan pasti ada, karena sekarang basisnya NIK, dari mana ganda? Udah enggak ada lagi. Pada 2015 ini datanya kita kerja sama dengan dukcapil, data Nomor Induk Kependudukan (NIK) tidak akan bisa bisa ganda," kata Arie.
Arie mencontohkan bila dirinya menjadi peserta KJP, dia memastikan nama peserta lain yang sama dengan dirinya tidak akan bisa mendapatkan KJP. "Karena nama Arie budiman NIK-nya cuma satu, kalau ada NIK lainnya udah pasti terblokir secara sistem, karena kita online dengan Dukcapil. Itu yang kita perbaiki di 2015," kata Arie.
Arie menjamin tidak akan lagi ada KJP ganda di DKI Jakarta seperti temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) pada KJP 2014. "Saya jamin tidak ada lagi KJP ganda," katanya.
Pendaftaran KJP tahap II ditutup pada Juma, 25 September lalu. Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat ada 186.732 siswa yang bakal menerima KJP tahap II.
Kasubag Unit Pengelola Teknis (UPT) Pusat Perencanaan Pengendalian Pembiayaan Pendidikan Personal dan Operasional (P6O) Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susie Nurhati mengatakan jumlah pendaftar Kartu Jakarta Pintar tahap dua melebihi angka yang diestimasikan.
Pendaftaran yang dibuka selama satu bulan yakni 25 Agustus hingga Jumat (25/9) ternyata melebihi angka yang ditargetkan yakni 83 ribu siswa. "Estimasi awal kami adalah 83 ribu siswa. Kami juga sempat pesimistis cuma dapat 70 ribu siswa. Hasil akhir, kami mencatat ada 186.732 siswa yang terdiri dari 139.027 pendaftar baru dan 47.075 yang naik jenjang," kata Susie.
Meski menerima jumlah pendaftar KJP tahap dua melebihi angka yang diprediksi, Susie memastikan tidak akan ada penambahan nominal di anggaran yang akan dikucurkan untuk ratusan ribu siswa tersebut. "Tetap di Rp 2,3 triliun. Alokasi itu kan sudah ada karena kita sudah estimasikan juga angkanya. In Sha Allah cukup," katanya.
Meski telah menutup jadwal pendaftaran tahap II, namun Susie menyebut, jumlah 186.732 siswa itu sangat mungkin berubah. Musababnya, Dinas Pendidikan memberi kesempatan kepada orang tua murid untuk memberikan informasi mengenai kelayakan calon penerima KJP.
(obs)