Asap Palangkaraya Berbahaya, BNPB Kirim Pesawat Pemadam

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2015 12:20 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan pembakaran lahan masih banyak terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Ini juga sebabnya asap terus melanda.
Asap pekat menyelimuti masjid di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. (Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan pembakaran lahan masih banyak terjadi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (29/9). Itu pula yang menyebabkan kabut asap menyelimuti kota itu dan berbahaya bagi kesehatan.

Untuk memadamkan titik-titik api di Palangkaraya, BNPB menerjunkan beberapa pesawat dan helikopter. “Kami kirim empat pesawat dan helikopter. Ada tiga heli di sana," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kepada CNN Indonesia.

Palangkaraya mencetak rekor terparah dalam bencana kabut asap yang melanda Indonesia tahun ini.  Akhir pekan kemarin, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di kota itu tembus angka 2.000, jauh melebihi level berbahaya yang ambang tertingginya berada di angka 500.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISPU Palangkaraya saat itu 2.314, dengan penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mencapai 11.522 orang. Hari ini, ISPU di Palangkaraya telah turun hingga ke angka 965. Namun itu masih ada di level sangat berbahaya.

Meski demikian, sejauh ini belum ada rencana untuk mengevakuasi warga Palangkaraya. Menurut BNPB, kewenangan evakuasi ada di pemerintah daerah.

Selain evakuasi, masalah pemberian kebutuhan dasar masyarakat pun menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Sementara untuk masalah kesehatan menjadi kewenangan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat.

Wulan, salah satu warga Palangkaraya, mengatakan kotanya sudah nyaris dua bulan dikepung asap. Ia menyebut selama itu pula warga tak melihat matahari.

Saat indeks pencemaran udara di Palangkaraya mencapai tingkat tertinggi Sabtu kemarin, warga kesulitan bernapas karena asap masuk ke rumah-rumah. Akibatnya warga pun memakai masker meski di dalam rumah. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER