Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan polisi sudah melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan atas kasus penemuan jenazah bocah di dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (2/10). Hal tersebut dilakukan untuk mencari bukti-bukti terkait peristiwa pembunuhan sadis tersebut
Krishna mengatakan olah TKP dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari anggota Polda Metro Jaya, Kepolisian Resor Jakarta Barat, dan Kepolisian Sektor Kalideres. "Kami sudah melakukan empat kali olah TKP di tempat yang berbeda-beda, dari TKP hilangnya korban, penemuan korban sampai dengan lokasi dugaan dieksekusi," ujarnya kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/10).
Krishna mengatakan saat ini kepolisan menfokuskan penyelidikan kepada lokasi awal korban dinyatakan hilang. Polisi telah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terperiksa yang memiliki potensi untuk dijadikan saksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Krishna para saksi yang telah diperiksa saat ini belum tentu mengarah menjadi tersangka.
"Kami (Polda Metro Jaya), Polres Jakbar, dan Polsek Kalideres telah mendata yang tinggal di sekitar di lokasi awal hilangnya korban. Siapa saya yang mengontrak di sekitar situ, siapa yang tinggal sendiri, yang tidak mempunyai alibi yang tidak cukup kuat," ujar Krishna.
Krishna menuturkan dari indikator tersebut sampai saat ini sudah ada dua orang yang diperiksa oleh polisi. Kedua orang itu dinilai menjadi saksi yang sangat potensial untuk mengungkap kasus pembunuhan dengan kekerasan seksual tersebut.
Sebelumnya, seorang bocah perempuan berusia sembilan tahun ditemukan tewas di dalam sebuah kardus di gang kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu pekan lalu. Korban ditemukan dengan posisi mulut tersumpal kain dan tangan dalam kondisi terikat.
Berdasarkan hasil forensik kepolisian menunjukkan korban meninggal siang hari pada Jumat minggu lalu. "Korban diduga dibunuh setelah pulang dari sekolah. Sementara ini kami menduga pelakunya lebih dari satu orang. Kami masih berusaha mencari tahu soal ini," ujar Krishna.
Hasil autopsi memperlihatkan korban tewas setelah sebelumnya mengalami kekerasan fisik dan seksual. Dugaan tersebut berdasarkan hasil temuan bercak sperma di bagian tubuh korban serta terdapat bekas luka pada bagian leher yang disebabkan oleh benda tumpul sehingga menyebabkan korban kesulitan bernapas.
(obs)