Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Rudy Heriyanto menyatakan ada beberapa saksi baru yang diperiksa oleh penyidik terkait kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap bocah perempuan berusia 9 tahun di Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (2/10) lalu. "Ada beberapa saksi baru yang telah kami wawancarai dan masih kita dalami keterangnnya. Mudah-mudahan ada hasilnya dan mengarah pada pelakunya," ujar Rudy kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/10).
Rudy enggan menjelaskan darimana saksi baru tersebut berasal. Namun ia mengatakan sampai saat ini proses tindak lanjut penyelidikan masih menunggu hasil uji deoxyribose-nucleic acid (DNA) dari beberapa saksi. DNA ini nantinya akan dicocokan dengan temuan sperma yang terdapat pada kemaluan korban.
Rudy mengaku penyelidikan terhadap pembunuhan tergolong sadis ini tidak terpaku pada jumlah saksi. Menurutnya, penyelidikan lebih mementingkan bukti dan keterangan sebagai materi untuk mempercepat penangkapan terhadap pelaku. “Sampai saat ini kita belum mengetahui siap tersangkanya. Nanti dalam perkembangannya kita lihat siapa yang kira-kira menjadi tersangka utama," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy menyatakan selain saksi pihaknya sedang melakukan investigasi terhadap beberapa Closed Circuit Television (CCTV) yang telah diamankan penyidik.
Rudy menilai motif sementara atas pembunuhan bocah tersebut adalah pelecehan seksual. Hal ini terkait dengan beberapa bukti dari hasil visum terhadap jenazah yang mendapati adanya luka pada organ intimnya karena tindak kekerasan.
Sementara itu, menangapi informasi dari salah satu saksi yang menyatakan korban dibawa oleh lebih dari dua orang, Rudy menuturkan akan mendalami keterangan tersebut. Pasalnya, butuh waktu dan kehati-hatian dalam menindak keterangan dan menetapkan tersangka. "Itu baru cerita dari anak-anak yang berada disekitar lokasi kejadian. Semua kemungkinan akan kami dalami. Mudah-mudahan dalam waktu cepat akan ditemukan pelakukanya," ujarnya.
Sebelumnya, seorang bocah perempuan berusia sembilan tahun ditemukan tewas di dalam sebuah kardus di gang kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu pekan lalu. Korban ditemukan dengan posisi mulut tersumpal kain dan tangan dalam kondisi terikat.
Hasil autopsi memperlihatkan korban tewas setelah sebelumnya mengalami kekerasan fisik dan seksual. Dugaan tersebut berdasarkan hasil temuan bercak sperma di bagian tubuh korban serta terdapat bekas luka pada bagian leher yang disebabkan oleh benda tumpul sehingga menyebabkan korban kesulitan bernapas.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan Tim Disaster Victim Investigation (DVI) dan tim dokter kepolisian dikerahkan untuk melakukan uji
Deoxyribonucleic Acid (DNA) terhadap dua saksi yang telah diperiksa saat ini. "Kami telah berkordinasi dengan kedokteran forensik dan tim DVI, dan akan melakukan uji DNA terhadap beberapa pihak. Kami minta mereka kooperatif untuk diperiksa DNA," ujar Krishna di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/10).
Krishna mengatakan dua orang terperiksa terkait penemuan mayat bocah di dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, merupakan warga yang tinggal di lokasi pertama korban dinyatakan hilang. Keduanya diperiksa usai polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di sekitar kediamannya, Minggu (4/10).
(bag)