Kurangi Titik Panas, Pemerintah Masih Berharap pada Hujan

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2015 15:56 WIB
Meski sudah dibantu negara lain, pemerintah ragu upaya yang selama ini ditempuh bisa mengurangi hotspot di wilayah terdampak kebakaran hutan.
Perahu motor menembus kabut asap menyusuri Sungai Barito di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/10). (ANTARA/Kasriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski sudah menerima bantuan negara lain untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan, pemerintah masih berharap banyak hujan segera turun. Tanpa hujan alami, pemerintah ragu kabut asap bisa tertangani meski sudah mendapat bantuan dari negara lain.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengakui, dari semula target dua pekan pemadaman, sampai saat ini target sepertinya sulit tercapai
Oleh karena itu hujan deras diharapkan segera turun terutama di enam provinsi yang saat ini terdampak kebakaran hutan dan lahan.

"Saya berharap ada hujan deras dalam tiga hingga empat hari berturut-turut," kata Luhut saat ditemui di kantor Kemenkopolhukam, Senin (12/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama dua pekan berupaya menghilangkan titik panas dan pekatnya asap, pemerintah hanya mampu mengurangi intensitasnya saja. Namun titik api tak benar-benar hilang. Bahkan asap masih pekat di sejumlah daerah.

Ada beberapa kendala yang menurutnya membuat api sulit dipadamkan. Misalnya, ia mencontohkan, keringnya lahan gambut akibat el nino yang membuat api sulit dipadamkan. Selain itu ada perusahaan yang tidak disiplin dalam menerapkan aturan terkait hutan dan lahan.
Soal pelanggaran hukum perusahaan itu, Luhut mengancam akan mencabut izin yang selama ini dikantongi. Oleh pemerintah, lahan yang terbakar akan dikembalikan ke bentuk asalnya.

"Maka dari itu, perusahaan harus memiliki peralatan untuk memadamkan api karena sebenarnya lahan itu tanggung jawab mereka," kata Luhut. Bila perlu perusahaan perkebunun memiliki pesawat sendiri untuk memadamkan api jika kembali terjadi kebakaran hutan dan lahan lagi. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER