Ahok Siap Beli Lahan Warga untuk Bangun Taman Anak

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Jumat, 23 Okt 2015 04:05 WIB
Hadirnya taman yang ramah bagi anak dianggap sebagai tanggung jawab pemerintah dalam memberikan fasilitas umum yang baik, sejak dalam janin hingga liang kubur.
Basuki Tjahaja Purnama atau lebih akrab di panggil ahok ini meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di daerah Jakarta Timur, Kamis, (22/10/2015). RPTRA ini bisa dijadikan tempat berkumpul bagi warga setempat. (Alfathir Yulianda/detikFoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Padatnya pemukiman penduduk membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kesulitan mencari lahan kosong untuk dibangun ruang publik. Padahal, Pemprov DKI berencana membangun 63 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di sekitar Jakarta.

Mengatasi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengajak warga Jakarta untuk mencari lahan yang nantinya akan dibeli Pemprov DKI Jakarta.

"Saya mengajak ibu-ibu di sini untuk cari lahan, siapa yg mau jual, nanti kami beli dengan harga pasar, untuk dijadikan RPTRA," ujar Ahok, dalam sambutannya di RPTRA Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (22/10).
Ahok mengatakan RPTRA Cililitan dibangun di tanah wakaf dan menurutnya itu merupakan hal yang baik. Dia pun berharap ada warga lain yang tanahnya atau tempat tinggalnya 'diwakafkan' (red: dijual) untuk dibangun fasilitas publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak tangung-tanggung, Ahok pun memberikan bocoran mengenai ilmu dagang kepada warga yang berkumpul di sekitar RPTRA Cililitan. Hal tersebut dilakukan agar kesejahteraan warga DKI Jakarta semakin meningkat.

"Jadi ilmu dagang itu bukan belajar jual barang, ilmu dagang itu beli barang murah mutu bagus, itu bikin cepat untung," ujar Ahok.

Ahok menjelaskan di RPTRA tidak mengenal batas usia, dari bayi hingga lansia semuanya bisa menikmati ruang publik, adanya RPTRA juga membuat warga saling mengenal dan tahu permasalahan yang ada di sekitar lingkungannya.
Dia pun akan memaksimalkan peran Ketua RT, RW hingga wali kota untuk mengatasi masalah di Jakarta.
"Intinya kami ingin ngurus orang dari janin sampai liang kubur,"ujarnya.

RPTRA juga digunakan untuk membuat warga DKI Jakarta bahagia. Sebab, menurut Ahok, salah satu indikator indeks kebahagiaan adalah seberapa lama warga menikmati ruang publik. Rencananya, tahun ini Pemprov DKI Jakarta akan membangun 63 RPTRA dan tahun depan akan ditingkatkan pembangunanya menjadi 150 RPTRA.

Saat ini baru ada enam RPTRA yang sudah diresmikan, yaitu RPTRA Sungai Bambu Utara, Gandaria, Cideng, Kembangan Selatan, Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu dan Cililitan. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER