Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan anak buahnya belum berhasil mengidentifikasi terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pekan lalu.
"Sampai sekarang masih belum diketahui identitasnya apakah dari sekitar Poso atau dari luar Poso," kata Badrodin di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (9/11).
Berdasarkan informasi yang dihimpun CNN Indonesia, terduga teroris itu adalah Farouk alias Magalasi. Dia adalah seorang warga Turkistan yang juga seorang pentolan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Orang tersebut tewas dalam baku tembak di Kecamatan Sausu, Kamis malam (5/11). Menurut Badrodin, saat itu, sekira 21.00 WITA, ada beberapa orang yang mendatangi pos penjagaan aparat di lokasi.
"Ada beberapa orang, yang kena (tembak) cuma satu," ujarnya. Sementara sisanya diduga melarikan diri ke arah pegunungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, orang itu diduga terkait dengan kelompok teroris Santoso. Kelompok itu memang disebut kepolisian sudah berafiliasi dengan ISIS.
Badrodin mengatakan pihaknya akan terus mengejar Santoso yang selama ini masih belum berhasil ditangkap. Orang itu adalah salah satu buron paling dicari di Indonesia, diduga bertanggungjawab atas penyerangan terhadap anggota kepolisian.
Operasi pengejaran itu diberi sandi Camar Maleo. Pada operasi ini, kata Badrodin, 500 personel militer akan ditambahkan untuk memperkuat pasukan.
"Mereka sudah dibagi pos-posnya, antara TNI dan Polri. Kemudian dibagi sektor-sektor sehingga tentu ini terus dilakukan operasi sampai bisa menangkap pelaku teror," ujarnya.
(bag)