Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Lion Air yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Rusdi Kirana, melayangkan somasi terhadap Menteri Perhubungan Ignasius Jonan atas dugaan pencemaran nama baik terkait usul pembangunan Bandara Lebak, Banten.
“Kami telah meminta Pak Jonan untuk meralat perkataannya yang mencemarkan nama baik kami sejak Sabtu lalu. Namun sampai hari ini kami tidak mendapatkan jawaban, karena itu kami somasi Menteri Perhubungan,” kata Rusdi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/11).
Rusdi menegaskan tak mengusulkan penutupan Bandar Udara Budiarto di Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, yang sejak 1952 digunakan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) sebagai lokasi latihan calon pilot.
“Kami tidak pernah mengusulkan untuk menutup sekolah itu karena sangat tidak etis. Yang kami minta hanya pemanfaatan lahan,” kata Rusdi.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu menyatakan tak pernah mempersoalkan penolakan usul pembangunan Bandara Lebak. Namun ia keberatan dengan munculnya dugaan pencemaran nama baik tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya tidak mempermasalahkan kalau (pembangunan Bandara Lebak) ditolak. Saya juga tidak pernah ingin jadi Menhub,” ujar Rusdi.
Sebelumnya saat mengatakan menolak usulan Bandara Lebak, Jonan terang-terangan menyebut nama Rusdi Kirana.
“Kalau Pak Rusdi Kirana menggantikan saya, silakan menutup bandara Curug. Saya tidak mau suatu hari dianggap sebagai Menteri Perhubungan yang menutup Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia,” kata Jonan.
Usul pembangunan Bandara Lebak yang diajukan oleh Grup Lion Air ditolak Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dengan alasan tidak memenuhi persyaratan kelaikan lokasi bandara udara.
(antara)