Usai Diperiksa Terkait Korupsi, Lino Sebut Nama Rizal Ramli

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2015 16:58 WIB
Richard Joost Lino menyebut situasi di Pelabuhan Tanjung Priok berubah tidak seperti jaman Rizal Ramli dulu.
Rizal Ramli Sidak Pelabuhan. (CNNIndonesia Photographer/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Usai diperiksa penyidik Badan Reserse Kriminal Polri, Rabu (18/11), Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) Richard Joost Lino langsung diberondong pertanyaan wartawan. Sebelum meninggalkan awak media, Lino menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. 

"Lihat Tanjung Priok hari ini seperti apa. Jangan kira Pelabuhan Tanjung Priok sekarang itu seperti zaman Pak Rizal Ramli dulu," kata Lino sebelum memasuki mobilnya.

Dia mengatakan saat ini pelabuhan "tidak seperti yang dipahami Pak Rizal Ramli." Kini, dia mengklaim, sudah tidak ada lagi calo di pelabuhan.
Namun dia tidak menjawab ketika ditanya mengapa tiba-tiba menyebut nama Rizal. Dia langsung memasuki mobilnya dan meninggalkan Markas Besar Polri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan Rizal pun beberapa kali menyinggung nama Lino. Misalnya, dia sempat meminta panitia khusus (Pansus) angket menyelidiki tokoh "di belakang" bos perusahaan pelat merah itu.

"Pasti ada bekingnya. Siapa yang ditelepon saat kantornya digeledah? Siapa yang kemudian menelepon Bareskrim? Siapa yang menelepon jauh-jauh dari Korea? Itu tugas Pansus mencari tahu,' ujar Rizal.
Rizal yakin Lino didukung oleh orang yang besar dan berkuasa di Indonesia. Sebab, ujar Rizal, terlalu banyak pelanggaran yang dilakukan Lino, seperti memperpanjang perjanjian sebelum jangka waktu berakhir.

Diketahui, jangka waktu perjanjian Pelindo II bersama Jakarta International Container Terminal berakhir pada 27 Maret 2019. Namun, Lino mempercepat perpanjangan kontrak pada 2014 lalu.

Selain itu, sebelumnya Rizal juga sempat mengaku kesal Lino tidak mau mengikuti kebijakan yang dibuatnya. Salah satunya kebijakan terkait kenaikan denda inap kontainer yang sudah lebih dari hari memasuki masa post costum clearance di dalam pelabuhan-pelabuhan kelolaan Pelindo II.
Rizal mengaku sangat menyayangkan hal tersebut mengingat perusahaan-perusahaan pemilik kontainer masih bisa menikmati biaya denda yang murah. Ia khawatir semakin banyak kontainer-kontainer yang menginap lama di pelabuhan, akan menghambat masuknya kontainer-kontainer baru.

"Kemarin, kami minta mereka naikkan tarif agar kontainer yang lama di situ di bawa keluar‎. Yang bersangkutan menolak ini, tidak ingin melakukan ini. Padahal kalau denda dinaikkan, pasti akan di bawa keluar itu semua kontainer," ujarnya. (bag)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER