Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memarahi sejumlah kepala dinas lantaran tidak menyusun usulan anggaran dengan benar. Sementara itu, dinas yang dinilai menjalankan program dengan baik mendapatkan apresiasi dari Ahok.
Salah satu Dinas DKI Jakarta yang dianggap bagus, menurut Ahok, adalah Dinas Perhubungan. Pujian dilontarkan lantaran kinerja Kepala Dishub beserta jajarannya sudah baik dan kesalahannya minim.
"Dishub baik karena kepala dinas, wakil kepala dinas, dan sekretarisnya tidak ada hubungan dengan Dishub terdahulu. Mereka semua alumni Sekolah Tinggi Pendidikan Dalam Negeri, jadi oke," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Rabu (25/11).
Meski memberikan pujian kepada Dinas Perhubungan, Ahok juga memberikan catatan kepada dishub di antaranya adalah terkait penyediaan alat tulis kantor dan kegiatan perluasan kolam labu nelayan di Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk penyediaan ATK, Ahok menilai penyediaan anggaran terlalu besar karena mencapai Rp 400 juta.
"Misalnya ATK sekarang maksimal Rp 50 juta dan sudah ditentukan. Dulu mencapai Rp 400 juta. Itu gila,"katanya.
Untuk perluasan kolam labu nelayan, Ahok meminta Dishub agar tidak ada lagi truk yang memindahkan tanah di Pulau Seribu.
Menurutnya, Dishub lebih baik membeli satu eskavator untuk menyelesaikan semuanya. Jika dalam rencana kerja perangkat daerah (RKPD) tak ada pembelian eskavator maka Ahok akan meminjamkan selama setahun.
Sebelumnya, sejumlah kepala dinas terkena amarah Ahok saat melakukan pengevaluasian terhadap penyusunan Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Beberapa kepala dinas yang kena semprot Ahok adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan.
Ahok menilai kegiatan Dinas Pariwisata dan Budaya lebih mementingkan penyelenggaraan acara-acara festival di Jakarta dibandingkan membenahi objek-objek pariwisata di Jakarta. Oleh sebab itu, Kepala Disparbud Purba Hutapea mengatakan tahun ini acara-acara festival semacam itu akan dikurangi.
Purba menegaskan kalaupun ada Pemerintah Provinsi DKI hanya akan bersifat sebagai pendukung acara yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan swasta.
"Termasuk acara di luar negeri kami tidak harus membuat sendiri, sifatnya hanya partisipasi," katanya.
Ahok juga menilai dalam beberapa tahun terakhir, Disparbud juga melupakan hal-hal penting lain seperti museum. Oleh sebab itu, Ahok menegaskan akan mengurangi jatah anggaran Disparbud dalam R-APBD 2016.
Sementara untuk Dinas Pendidikan, beberapa hal jadi sorotan Ahok mulai dari dari mulai honor guru bahasa Inggris hingga upah petugas perbaikan sekolah.
"Mereka (Dinas Pendidikan) mengundang pengajar bahasa inggris sebanyak 20 orang dengan biaya di bawah Rp 200 juta," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/11).
Kegiatan tersebut menurut Ahok dilakukan dengan cara penunjukan langsung. Hal itu dicurigai Ahok karena dinilainya terlalu mahal.
Menurutnya, penunjukan langsung untuk kegiatan bernilai di bawah Rp 200 juta memang banyak yang disalahgunakan oleh para pemain anggaran.
Selain itu, Ahok juga menyoroti anggaran honor untuk orang yang merawat gedung pendidikan. Seharusnya, kata Ahok, orang-orang tersebut sudah tidak perlu lagi diberikan honor.
Nyatanya, masih menemukan adanya pemberian upah kepada orang-orang tersebut dengan cara memanipulasi nama dari tenaga honorer tersebut.
"Mereka masih memasukkan dengan menggunakan nama tenaga ahli progammer," kata Ahok.
Upah tenaga honorer tersebut untuk satu orang Rp 400 ribu. Upah ini dikalikan jumlah hari kerja dan jumlah lokasi yang didatangi pekerja honorer ini.
(utd)