HASIL INVESTIGASI AIRASIA

KNKT: AirAsia QZ8501 Jatuh Terempas ke Laut, Bukan Menukik

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 01 Des 2015 16:56 WIB
QZ8501 mengalami turbulensi. Di ketinggian 38 ribu kaki, pesawat terguling 104 derajat, dan jatuh ke laut dengan kecepatan di luar kecepatan jelajah.
KNKT telah merampungkan hasil investigasi AirAsia QZ8501. (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura jatuh ke laut bukan dalam kondisi menukik. Fakta itu didapat dari investigasi terkait kecelakaan QZ8501 yang hasilnya diumumkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hari ini.

“Saat pesawat mengalami stall (kehilangan daya angkat), pilot dan kopilot tidak bisa bermanuver untuk membuat pesawat jatuh dalam keadaan menukik," kata Ketua Subkomite Kecelakaan Udara Kapten Nurcahyo Utomo di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (1/12).
Alih-alih menukik, QZ8501 jatuh dalam kondisi datar. Pesawat jenis Airbus A320 itu terempas ke laut. (Simak Fokus: INVESTIGASI AIRASIA QZ8501 DIUMUMKAN)

Saat terempas, kata Nurcahyo, ekor pesawat sudah tidak memiliki daya angkat sama sekali. Pesawat mengalami turbulensi yang menyebabkan pilot tak mampu bermanuver.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi makin buruk saat ketinggian pesawat mencapai 38 ribu kaki. "Di ketinggian 38 ribu kaki tersebut, pesawat mengalami roll atau terguling hingga 104 derajat," kata Nurcahyo.

Setelah itu pesawat memasuki upset condition yang artinya pilot dan kopilot tak bisa berbuat apa-apa lagi.

Saat QZ8501 jatuh, ujar Nurcahyo, kecepatan pesawat sudah di luar kecepatan jelajah. Alat Rudder Travel Limiter Unit yang berfungsi untuk mengatur ketinggian pesawat pun sudah benar-benar tak berfungsi.
AirAsia QZ8501 jenis Airbus A320 hilang kontak di sekitar Selat Karimata pada 28 Desember 2014. Puing-puing pesawat yang membawa 155 penumpang dan tujuh orang kru itu ditemukan dua hari kemudian tersebar di Laut Jawa.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER