Staf Khusus Jokowi Sebut Ada Aktor di Balik Demo Warga Papua

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2015 07:05 WIB
Menurut Staf Khusus Presiden yang juga tokoh asal Papua, Lenis Kogoya, aksi 1 Desember kemarin berbeda dengan aksi biasa yang dilakukan warga Papua.
Unjuk rasa mahasiswa Papua kemarin berujung bentrok. Staf Khusus Presiden menyebut ada aktor di balik semua ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya menyatakan ada aktor dibalik aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta kemarin.

"Aksi ini berbeda dari biasanya. Ada orang di balik aksi ini," ujar Lenis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.

Lenis mengaku tidak bisa menjelaskan secara rinci soal aknum yang maksud. Namun, ia mengaku akan melakukan konsultasi dengan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian untuk membahas aksi demo yang berujung bentrok kemarin.

Lebih lanjut, Lenis menyampaikan kedatangan dirinya ke Mapolda Metro Jaya merupakan insiatifnya selaku warga Papua. Ia juga menyatakan belum menerima instruksi dari Presiden Joko Widodo atas aksi unjuk rasa memperingati hari Deklarasi Negara Papua Barat yang jatuh pada tanggal 1 Desember.

"Saya sendiri yang mau kemari. Saya belum terima instruksi Presiden soal ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, ratusan massa AMP diamankan di Polda Metro Jaya usai melakukan aksi unjuk rasa di Bundara HI, Jakarta. Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Deklarasi Negara Papua Barat yang jatuh setiap tanggal 1 Desember.

Sebanyak puluhan orang masih diperiksa oleh penyidik kepolisian karena diduga terlibat kericuhan dalam aksi unjuk rasa tersebut. Dalam kericuhan tersebut diketahui beberapa polisi dan massa AMP mengalami luka-luka.

Ada empat tuntutan yang disampaikan oleh AMP, yaitu meminta diberikan kebebasan dan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua Barat, menarik militer dari seluruh tanah Papua, menghentikan pengiriman militer ke Papua dan menarik segala produk politik yang diterapkan di tanah Papua.

Aksi berujung bentrok karena peserta unjuk rasa ada yang tidak mau melepas atribut bendera bintang kejora yang jadi simbol kemerdekaan Papua. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER