Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Diraja Malaysia (PDRM) sudah menghubungi Polri terkait adanya warga Indonesia yang ditangkap di negara tersebut karena diduga terkait kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Suharsono, Selasa (8/12), mengatakan pihak PDRM menghubungi institusinya melalui Divisi Hubungan Internasional belum lama ini.
"Belum ada informasi lebih lanjut, sampai saat ini masih didalami. Tapi dia (PDRM) sudah bisa memastikan bahwa yang ditangkap itu warga Indonesia," kata Suharsono di Markas Besar Polri, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan identitas dan kewarganegaraan orang tersebut diketahui lewat paspor yang dibawanya. Namun ketika ditanyai apakah Polri sudah mengetahui identitas yang dimaksud, Suharsono tidak bisa memastikan.
"Hanya disampaikan kalau saat ini masih didalami," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada CNN Indonesia mengatakan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur sudah menghubungi PDRM untuk mendapatkan informasi detail soal penangkapan tersebut.
"Pihak Kepolisian Malaysia membenarkan adanya penangkapan WNI tersebut bersama dengan warga negara lain. Atas nama (inisial) I berikut nomor paspornya," kata Retno.
Sementara itu Kepala PDRM Khalid Abu Bakar, secara terpisah, mengatakan warga Indonesia ini telah berbaiat kepada pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi melalui Facebook pada 2014.
“Dia, bersama dengan warga Malaysia, dicurigai menjadi fasilitator dalam mengatur keberangkatan warga dari Malaysia dan beberapa negara Asia Tenggara untuk bergabung dengan ISIS di Suriah,” ujarnya.
(obs)