Fahri: Jokowi Harusnya Marah pada Menterinya

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2015 16:49 WIB
Jokowi dinilai Fahri Hamzah tak pantas marah soal pencatutan nama. Ia harusnya marah pada para menterinya karena masalah ada di dalam internal kabinet.
Fahri Hamzah menilai Presiden Jokowi tak pantas marah soal dugaan pencatutan nama. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai Presiden Joko Widodo tak pantas marah soal dugaan pencatutan namanya dalam perpanjangan kontrak karya Freeport. Jokowi menurut Fahri lebih pantas marah pada para menterinya.

"Persoalan ini terjadi dalam rumah tangga kabinet. Kemarahan harusnya dilakukan ke kabinetnya," kata Fahri di Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Kamis (10/12).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mengimbau Presiden Jokowi untuk lebih berhati-hati lagi. Menurutnya, jangan sampai Jokowi selaku kepala negara marah secara tidak proporsional. Dia mengatakan saat ini banyak menteri selaku pembantu presiden yang kelakuannya tidak terkendali.

Perkara Freeport diawali dari pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said. Perkara ini akhirnya dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan untuk membuktikan ada atau tidaknya pelanggaran etika Ketua DPR Setya Novanto. Jemput bola, Kejaksaan Agung sedang menyelidiki dugaan pemufakatan jahat yang dilakukan Setya.

Sementara itu, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hendrawan Supratikno menganggap wajar Jokowi mengekspresikan kemarahannya beberapa hari yang lalu. Menurutnya, kemarahan Jokowi tidak mesti langsung ditafsirkan sebagai sinyal 'meminta bantuan' kepada aparat penegak hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Negara bahaya kalau pakai like dislike. Jangan karena presiden marah, semua institusi langsung demam. Jokowi hanya menunjukkan, kalimat sebelumnya kan betul harus dihormati dan jangan sampai dipermainkan," kata Hendrawan.

Pada Senin (7/12) lalu, Presiden Jokowi mengaku tidak bermasalah disebut Presiden koppig, seperti yang disebut di rekaman mengenai perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Pernyataan itu disampaikannya dengat suara bergetar menahan amarah.

"Saya enggak apa-apa dikatakan Presiden gila, Presiden sarap, Presiden koppig (keras kepala dalam bahasa Belanda), enggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya enggak mau. Enggak bisa!" kata Jokowi. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER