Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta mengungkapkan adanya alokasi dana untuk pengadaan komputer jinjing atau laptop dalam pengajuan anggaran 2016. Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik mengatakan hal itu harus dilakukan karena sudah bukan zamannya lagi anggota dewan bekerja dengan membawa tumpukan kertas.
Taufik menilai para anggota dewan sudah bekerja di dalam gedung yang bernilai miliaran rupiah. Karenanya, bekerja dengan laptop adalah pilihan yang paling pas.
"Sudah tak pantas lagi Ibu Kota negara bekerja dengan membawa tumpukan lampiran," kata Taufik saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi yang merupakan kader Partai Gerindra tersebut mengatakan bahwa anggaran 2016 harus mengakomodasi laptop untuk seluruh anggota dewan di DPRD DKI yang jumlahnya mencapai 106 orang.
Dia pun meminta agar laptop tersebut pun jangan diberikan dalam kondisi kosong, melainkan harus terisi dengan seluruh peraturan yang ada.
"Kami meminta pada Sekretaris Dewan jangan memberi laptop kosong. Ini yang disebut parlemen modern dan baru dilakukan tahun ini," kata Taufik.
Sementara itu saat dimintai pendapat soal permintaan laptop tersebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak menolaknya. Ahok, sapaan Basuki, pun tampak tak mempermasalahkan pengadaan laptop tersebut.
Harga laptop yang sudah murah menjadi alasan dirinya setuju dengan permintaan anggota dewan tersebut. "Laptop itu bukan barang mewah lagi, itu juga dianggarkan di Sekretaris Dewan," ujar Ahok.
(meg)