Puan: Revolusi Mental Dicetuskan Bung Karno Digaungkan Jokowi

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2015 15:30 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan istilah revolusi mental pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno.
Konsep Revolusi Mental dicetuskan Bung Karno 37 tahun lalu dan kembali digaungkan saat ini. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan istilah revolusi mental pertama kali dicetuskan oleh Presiden pertama RI Soekarno.

Bung Karno mencetuskan istilah yang sekarang dipakai pemerintahan Joko Widodo ini dalam pidato kenegaraan memperingati kemerdekaan pada 17 Agustus 1957.

"Revolusi mental ala Soekarno adalah semacam gerakan hidup baru untuk menggembleng manusia Indonesia menjadi manusia baru," kata Puan saat membuka Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kemensos, Salemba, Jakarta, Rabu (16/12).

Puan mengatakan gerakan hidup baru diperlukan untuk mengubah perilaku dan cara berpikir rakyat Indonesia dari berbagai kalangan. Dengan cara hidup yang baru tersebut, Puan berharap nantinya Indonesia bisa menjadi bangsa besar yang bisa bersaing dengan negara lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah Jokowi dilantik menjadi presiden, beliau kembali menggaungkan revolusi mental. Padahal sudah 37 tahun tidak dilakukan di Indonesia," katanya.

Puan berharap gerakan nasional revolusi mental tidak hanya bersifat seremonial, tetapi dapat diterapkan secara sungguh-sungguh oleh tiap lembaga pemerintah, pihak swasta, serta masyarakat.

"Ini memang tidak mudah dan dampaknya tidak terlihat dalam jangka waktu dekat. Namun, saya optimistis anak dan cucu kita nantinya bisa merasakan hasil dari revolusi mental," kata Puan.

Ia kemudian menyinggung soal diajarkannya lagu daerah di bangku sekolah. Puan menilai pengajaran soal lagu daerah di tingkat pendidikan dini sangat penting agar siswa mengenal kearifan lokal dan budaya bangsanya.

"Saya tidak hafal. Namun paling tidak, sekarang saya masih bisa menyanyikannya, paling tidak bagian ref-nya," katanya.

Kemenko-PMK telah menerbitkan buku saku tentang panduan umum revolusi mental. Buku saku ini disusun oleh sejumlah pakar dan peneliti yang terkemuka di Indonesia.

Beberapa nama penyusun yang cukup tenar, di antaranya: Arief Budimanta, Paulus Wirutomo, Rosiana Silalahi, Slamet Rahardjo, Yudi Latief, serta Hamdi Moeloek.

Dalam buku panduan tersebut, dijelaskan tiga tujuan revolusi mental. Pertama, mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Kedua, membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistis dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif, dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti.

Ketiga, mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER