Mensos: Perlakukan Penderita AIDS Wajar Tanpa Diskriminasi

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2015 02:06 WIB
Khofifah Indar Parawansa mengatakan penderita HIV/AIDS adalah manusia biasa yang tidak perlu ditakuti atau dikucilkan.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melakukan renungan dengan menyalakan lilin saat memperingati hari AIDS Sedunia di depan kampus Unismuh Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (1/12) malam.
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar masyarakat memperlakukan orang dengan HIV/Aids (ODHA) dengan wajar dan tanpa diskriminasi. Ia menegaskan bahwa ODHA adalah manusia biasa yang tidak perlu ditakuti atau dikucilkan.

"Ada enggak di antara kita yang merupakan ODHA? Saya ajak semuanya bergandengan tangan memberikan penguatan bagi kelompok rentan tersebut. Budayakan pertemuan sosial agar muncul solusi," katanya saat menutup Seminar Hari AIDS Sedunia, di Aula Pusdiklat Kemensos, Jakarta, Rabu (16/12).

Khofifah juga berpendapat anak kecil harus diajarkan untuk dapat berpikir tanpa mendiskriminasi orang lain. Hal itu dinilainya sebagai investasi sosial sehingga anak bisa tumbuh lebih toleran dan peduli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, Kemensos baru mempunyai satu shelter bagi ODHA, yaitu di Sukabumi. Rencananya, per 2016, akan ditambah lagi sehingga menjadi tiga shelter. Dua shelter tambahan tersebut berada di Pati, Jawa Tengah dan di Ternate, Sulawesi Utara.

"Di Ternate akan menangani ODHA dari seluruh Indonesia Timur. Di Pati, akan seperti balai besar dan mencakup sampai ke NTB, Bali, Jawa Timur, dan Kalimantan," katanya.

Berdasarkan data terbaru Kemensos, jumlah ODHA di Indonesia sebanyak 255 ribu orang. Namun, ia meyakini bahwa fenomena ini bagaikan gunung es. Artinya, jumlah ODHA yang sesungguhnya jauh lebih banyak. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER