Jakarta, CNN Indonesia -- Pasca penyerbuan di Polsek Sinak beberapa waktu lalu, Polres Puncak Jaya, menggeledah tiga tempat di Distrik Sinak. Hasilnya, polisi menemukan 471 butir peluru di tempat yang diduga jadi markas penimbunan peluru.
"Ditemukan barang bukti berupa amunisi 471 butir di tiga tempat yaitu Posko/Pos Tinjau di kampung Weni Distrik Sinak, rumah tersangka penyerangan Sinak yaitu Kalenak Murib dan rumah Iris Murib," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti melalui pernyataan resmi yang diterima CNN Indonesia, Sabtu (2/1).
Penyisiran telah dilakukan awak Korps Bhayangkara pada tanggal 1 Januari 2016 lalu. Badrodin mengatakan, pencarian barang bukti dilakukan oleh anggota gabungan TNI dan Polri yang dipimpin langsung oleh Kapolres Puncak Jaya Ajun Komisaris Besar Marsellis S Karrong. Penyisiran dilakukan di Kampung Nigilome, Kampung Pamebut, dan Kampung Weni. Namun ratusan timah panas itu ditemukan di Kampung Weni.
Di antara amunisi yang disita polisi, terdapat amunisi Mouser kaliber 7,62 x 51 mm sebanyak 82 butir, amunisi AK 47 kaliber 7,62 x 39 mm sejumlah 150 butir, dan amunisi SS1 Kaliber 5,56 x 45 mm sebanyak 239 butir.
"Ditemukan juga barang bukti satu buah ponsel merek Mito warna merah dan satu buah ponsel merek Maxtron warna putih," kata Badrodin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pada 27 Desember 2015, Polsek Sinak diserbu kelompok bersenjata yang mengakibatkan tiga orang polisi tewas yakni Brigadir Satu Ridho, Brigadir Dua Arman, dan Brigadir Dua Ilham. Sementara dua polisi lainnya mengalami luka-luka.
Badrodin menjelaskan penyerangan disebabkan oleh kelalaian petugas yang berjaga di Polsek tersebut. Mereka dinilai tidak mematuhi standar operasi prosedur. Menurut Badrodin, para gerilyawan selalu mencari kelengahan pihak lawan.
Penyerangan diduga dibantu oleh seorang yang selama ini sehari-hari bekerja di Polsek itu berinisial DK. Selama empat tahun DK bekerja di Polsek Sinak. Polisi menduga, DK membukakan pintu belakang Polsek untuk kelompok bersenjata tersebut. Lima anggota polsek yang jadi korban saat itu tengah menonton televisi di ruang jaga.
(sur)