Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Cirebon, Jawa Barat, menangkap tiga orang warga yang diduga anggota kelompok ISIS di Desa Orimalang Kabupaten Cirebon. Penangkapan ini hanya berselang sehari usai ledakan mengguncang kota Jakarta.
"Kami mengamankan tiga orang yang diduga anggota dari kelompok ISIS," kata Kapolres Cirebon AKBP Sugeng Hariyanto di Cirebon, Jumat (15/1).
Tiga orang terduga ISIS yang berhasil ditangkap itu berbeda lokasi, di mana dua orang ditangkap pada malam hari dan satu orang lagi pada Jumat pukul 10.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga terduga anggota kelompok ISIS yang ditangkap itu berinisial AA, DS dan JN. Mereka masih dalam pemeriksaan Densus 88.
"Tadi malam kami menangkap dua orang dan siang ini satu orang," ujar Sugeng.
Sugeng menuturkan, ada beberapa simbol ISIS yang diamankan, di antaranya lembaran baiat, senapan angin, senjata tajam dan topi ISIS. "Beberapa atribut ISIS telah kami amankan dan sekarang masih kami kembangkan untuk penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
Belum ada informasi yang jelas soal apakah ketiga orang yang ditangkap ada kaitannya dengan kejadian teror di ibu kota. Hanya saja Mabes Polri mengakui memang ada pengejaran ke beberapa daerah soal jaringan teror dan anggota lain dari kelompok teror yang menyerang kawasan Thamrin, Jakarta.
"Dari kemarin kami sudah melakukan kegiatan berdasarkan analisis sementara, kami lakukan pengejaran, penindakan terhadap siapapun yang terkait dengan kasus ledakan di Thamrin," kata Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti di Markas Besar Polri, Jakarta.
Walau demikian, Badrodin enggan menjelaskan secara rinci soal operasi yang dilakukan di berbagai kota tersebut. "Karena akan kami cocokkan dengan bukti yang kami miliki untuk bisa kami sampaikan ke publik," ujarnya.
Lebih jauh, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan kepolisian kini melakukan penajaman deteksi dini lewat intelijen. "Dari salah satu TKP ada ditemukan bendera ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). Namun secara lengkap belum bisa kami umumkan di sini."
Saat ini, kata dia, Polri sudah mengantongi wilayah-wilayah mana saja yang diduga menjadi sarang teroris. Hanya saja Anton enggan menjelaskan secara rinci karena operasi masih berjalan. "Sudah kami identifikasi, baik di Jawa maupun luar Jawa yaitu Kalimantan juga Sulawesi," kata Anton.