Deportasi Terduga Teroris dari Singapura Diperiksa di Jakarta

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Selasa, 23 Feb 2016 20:25 WIB
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri memeriksa empat warga Indonesia yang dideportasi Singapura karena diduga terkait terorisme
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan tengah memeriksa empat terduga teroris yang dideportasi dari Singapura. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri memeriksa empat warga Indonesia yang dideportasi Singapura karena diduga terkait terorisme.

"Yang dideportasi sudah dibawa ke Jakarta. Hingga siang tadi masih diperiksa intensif," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Agus Rianto di Markas Besar Polri, Selasa (23/2).

Penyidik punya waktu tujuh hari untuk menentukan apakah ada tindak pidana yang dilakukan para terduga teroris itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspktur Jenderal Anton Charliyan mengatakan empat orang itu mengenal Aman Abdurrahman, terpidana teroris yang diduga jadi Amir Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Sedang kami dalami kaitannya, dia kenal dengan AA yang ada di Nusakambangan," kata Anton.

Empat orang itu dideportasi dari Singapura melalui Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre, Kepulauan Riau pada Minggu ini akibat diduga hendak berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Mereka adalah Risno asal Purba Lingga, No Paspor A-9159230; Mukhlis Khoirur Rofiq, No Paspor: A2386529; Untung Sugema Mardjuk, No paspor: B1214809; dan Muhammad Mufid Murtadno, No Paspor: A2386531.

Kolonel Cristopher Jacob dari Kepolisian Singapura mengatakan keempat orang tersebut diamankan di Bandara Changi pada 19 Februari 2016 pukul 17.00 waktu Singapura saat boarding tiket dengan tujuan negara Suriah.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, keempat WNI yang hendak berangkat ke Suriah itu berasal dari pesantren Ibnu Masud Tahfuzul, Bogor Jawa Barat. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER