Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan bajaj berbahan bakar gas dan ratusan unit KWK turut serta melakukan aksi menolak kehadiran transportasi taksi online yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sebanyak ratusan bajaj dan KWK bergerak beriringan dari kawasan Medan Merdeka Selatan menuju Bundaran Patung Kuda. Mereka menempeli kendaraanya dengan berbagai tulisan yang berisi penolakan terhadap transportasi online.
Selain itu, keikutsertaan mereka dalam unjuk rasa tersebut merupakan bentuk solidaritas antarsesama pengemudi anggkutan resmi yang legal dan menuntut keadilan dari pemerintah dalam menyikapi keberadaan transportasi online tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu mengemudi, Surahman (48) menuntut pemerintah tegas menolak keberadaan transportasi berbasis online. Surahman mengaku, semenjak ada transportasi online pendapatannya menurun drastis.
"Kita mana ngerti begituan sebenarnya. Tahu-tahu rezeki kita kurang dari sebelumnya. Sekarang cuma bisa buat beli makan saja. Tidak bisa buat yang lain," ujarnya di kawasan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (22/3).
Sebelumnya, ratusan orang pengunjuk rasa dari Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) memadati kawasan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Mereka menuntut agar perusahaan aplikasi seperti GrabCar dan Uber ditutup.
Para pendemo meminta agar Menkominfo Rudiantara mundur apabila tidak bisa mengatasi masalah tersebut. Sebab dengan tidak menutup Grab Car dan Uber Car, pemerintah dianggap mengadu domba para pengemudi angkutan umum di DKI Jakarta.
"Kami tidak takut persaingan tapi persaingan yang sehat. Jakarta dengan izin yang ada saja sudah macet. Apa lagi ditambah kendaraan plat hitam yang tak berizin. Rudiantara, munduuur," teriak Humas PPAD Surhato saat memimpin orasi di depan Kemkominfo.
(obs)