Pati, CNN Indonesia -- Ratusan warga Pati, Jawa Tengah, menggelar renungan malam sebelum melakukan aksi jalan kaki ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang untuk mengawal sidang putusan penolakan pendirian pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Pati.
Renungan malam dipimpin oleh Gunretno, yang merupakan koordinator aksi di Omah Sonokeling, Pati, Minggu (15/11) malam. Dalam renungan ini, Gunretno meminta warga menyatukan visi dan misi dalam menolak pembangunan pabrik semen PT Sahabat Mulia Sakti, anak perusahaan PT Indocement, yang hanya akan mendatangkan kerugian bagi warga daripada efek manfaatnya.
"Alam yang selama ini menafkahi kita akan dirusak dengan eksploitasi pabrik semen, bagaimana hidup kita dan keluarga,” kata Gunretno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikitnya ada 200 orang warga Pati yang ikut aksi long march sejauh 122 kilometer yang dimulai pada Minggu pukul 22.00 WIB. Jumlah ini akan bertambah karena sejumlah warga Kudus, Blora, Rembang, dan Grobogan akan ikut bergabung dengan tujuan yang sama.
Sebagai simbol perjuangan dan cinta tanah air serta alam Indonesia, setiap warga yang ikut jalan kaki akan membawa bendera merah putih.
"Ini bentuk cinta kami terhadap alam Indonesia, tanah air Indonesia. Sudah sewajarnya kami melindungi alam kami dari tangan kapitalisme,” ungkap Joko Prianto, salah seorang aktivis dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK).
Dalam perjalanan ke Semarang, warga akan beristirahat di Kudus dan Demak.
Sidang dengan agenda putusan terkait gugatan pendirian pabrik semen ini akan digelar pada Selasa (17/11) di PTUN Semarang, Jalan Abdulrahman Saleh Semarang.
(obs/obs)