Jakarta, CNN Indonesia -- Kejaksaan Agung meminta bantuan Adhyaksa Monitoring Center (AMC) untuk mengejar La Nyalla Mattalitti, tersangka dugaan korupsi dana hibah Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, yang saat ini telah ditetapkan menjadi buron.
Menurut Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Arminsyah, AMC diminta membantu agar La Nyalla dapat segera ditangkap. Selain AMC, beberapa institusi juga disebut telah dimintai bantuan oleh Kejaksaan Agung, salah satunya Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
"Kami berkoordinasi dengan semua institusi untuk mengejar tersangka, termasuk meminta bantuan AMC. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur juga bilang telah berkoordinasi dengan beberapa institusi," kata Arminsyah di Kejaksaan Agung, Rabu (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AMC merupakan lembaga yang berada di bawah kendali Jaksa Muda Bidang Intelijen. Lembaga tersebut bertugas mencari orang-orang yang telah ditetapkan sebagai buron oleh Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, maupun Kejaksaan Negeri se-Indonesia.
La Nyalla telah menjadi buron sejak 18 Maret, setelah ia mangkir dari panggilan pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur sebanyak tiga kali. Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu pergi ke Malaysia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 17 Maret.
Saat ini La Nyalla disebut telah meninggalkan Malaysia dan berada di Singapura. "Kami sudah koordinasi dengan imigrasi Malaysia meminta dilakukan pengecekan. Memang La Nyalla masuk Malaysia, tapi sudah keluar lagi tanggal 29 Maret jam 04.00 pagi ke Singapura," ujar Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno.
Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menetapkan La Nyalla sebagai tersangka pada 16 Maret. Ia diduga menyalahgunakan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada 2012 senilai Rp5,3 milliar untuk membeli saham perdana (
Initial Public Offering) Bank Jatim.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Romy Ariezyanto di Surabaya mengatakan, status buron ditetapkan setelah La Nyalla tidak ditemukan di sejumlah rumahnya saat hendak dijemput paksa.
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur pun langsung meminta bantuan Kejaksaan Agung mengerahkan intelijen untuk mencari La Nyalla.
(agk)