Kapolri Sebut Siyono Pegang Peran Penting di Jamaah Islamiyah

Abraham Utama | CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2016 03:56 WIB
Kapolri Badrodin Haiti berkata, fakta soal peran Siyono dalam Jamaah Islamiyah ia ketahui dari keterangan sejumlah terduga teroris.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menuturkan, terduga teroris Siyono memiliki peran penting dalam kelompok teror Jamaah Islamiyah. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti menuturkan, terduga teroris Siyono memiliki peran penting dalam kelompok teror Jamaah Islamiyah.

Siyono, warga Kabupaten Klaten terduga teroris, tewas awal Maret lalu setelah ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

"Kalau di dalam struktur, berarti dia orang penting. Tapi saya lupa apa jabatan dia," ujar Badrodin di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (4/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badrodin berkata, fakta tentang peran Siyono dalam Jamaah Islamiyah ia ketahui dari keterangan sejumlah terduga teroris yang ditangkap kepolisian sebelumnya.

Siang tadi, delegasi Pengurus Pusat Muhammadiyah, dipimpin Ketua Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia dan Kebijakan Publik Busyro Muqodas, bertemu dengan Badrodin di Markas Besar Polri.

Pada pertemuan tersebut, selain membahas isu deradikalisasi, Muhammadiyah juga membahas autopsi independen yang mereka lakukan terhadap jenazah Siyono.

Terkait hal itu, Badrodin berkata, "Kami terima autopsi itu. Kami tunggu proses autopsi itu, nanti akan kami cocokan dengan hasil pemeriksaan internal."

Badrodin menuturkan, Divisi Profesi dan Pengamanan Polri telah menggali informasi para anggota Densus 88 yang bertugas menangkap Siyono.

Ia berkata, personel Densus 88 sudah memahami risiko dari pelanggaran dalam pelaksanaan operasi mereka.

"Sesuai pelanggarannya, kalau berkaitan standar operasional prosedur, pasti kode etik. Kalau pelanggaran membuat orang meninggal karena ditembak, itu pidana," ucap Badrodin.

Hingga saat ini, menurut Badrodin, Divisi Propam Polri belum menyelesaikan investigasi mereka.

Ditemui di tempat yang sama, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan meminta publik menantikan hasil pemeriksaan Divisi Propam Polri.

"Jangan berburuk sangka terhadap Densus 88. Mereka ada prosedur kerja yang tidak ingin mereka langgar," kata dia. (bag/bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER