Jakarta, CNN Indonesia -- Dua orang anggota polisi diamankan, Senin (4/4), karena bercanda membawa bom di atas pesawat Lion Air dari Jambi tujuan Jakarta. Pesawat terpaksa kembali mendarat di Bandara Sultan Thaha karena kejadian tersebut.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan anggota Kepolisian itu telah diperiksa petugas Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam).
"Kalau terbukti akan diberi sanksi karena bom kan bukan untuk bercandaan," kata Anton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Kuswahyudi Tresnadi mengatakan dua pelaku berinisial MS dan PM.
"Sementara masih proses di Propam, akan sidang disiplin dan kode etik. Hasil pemeriksaannya masih kami proses," ujarnya.
Sebenarnya, kata dia, ada lima anggota Polri di pesawat itu. Namun hanya dua orang dari petugas yang hendak ditugaskan di Surabaya itu yang diamankan.
"Orang itu bercanda, MS sama PM bercanda kedengaran sama pramugari, pramugari lapor ke pilot," kata Kuswahyudi.
Ini bukan pertama kalinya aparat justru diamankan karena bergurau membawa bom. Seorang perwira menengah Tentara Nasional Indonesia awal tahun ini juga melakukan hal yang sama.
Dari identitas diri berupa kartu tanda anggota, diketahui pelaku bernama Letkol Rudy Setiawan dengan jabatan Kepala Tata Usaha dan Urusan Dalam Badan Pegelola Tabungan Wajib Perumahan Angkatan Darat dan bertugas di Detasemen Markas Besar Angkatan Darat.
Rudy semula akan berangkat ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-777. Jadwal keberangkatan sekitar pukul 17.10 WITA.
Sebelumnya, seorang anggota polisi bernama Iptu Cahyo Dwiyanto, penumpang pesawat Lion Air JT 745 tujuan Makassar-Denpasar juga diamankan setelah bercanda ada bom di tasnya. Sama seperti kejadian kali ini, Cahyo langsung digelandang Propam Polda untuk dimintai keterangan.
(bag)