Pemda Ingin Tiga Pulau Reklamasi Dijadikan Port of Jakarta

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2016 18:10 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap usulan ini ikut diatur dalam Peraturan Presiden soal reklamasi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan Presiden Joko Widodo ingin peta reklamasi dirampungkan. (Antara/Hafidz Mubarak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah DKI Jakarta menginginkan tiga pulau reklamasi yakni O, P, dan Q menjadi bagian dari proyek raksasa Port of Jakarta seperti Pulau N. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berharap usulan ini ikut diatur dalam Peraturan Presiden soal reklamasi nantinya.

"Ini minta Presiden supaya O, P, dan Q digabung sama Pulau N. Kami mau mencontoh Port of Rotterdam," kata Ahok di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/4).

Permintaan tersebut telah disampaikan dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Rabu siang. Dalam rapat, Ahok menjelaskan Jokowi ingin peta reklamasi juga dirampungkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti juga akan keluarin Peraturan Presiden yang menyesuaikan dengan peraturan yang terbaru. Kan, ada beberapa Perpres belum mengatur O, P, Q," katanya.

Sementara itu, Ahok menjelaskan moratorium 17 pulau reklamasi tetap dilakukan tanpa membatalkan Keputusan Presiden Nomor 52 tahun 1995 yang mengizinkan reklamasi di kawasan Pantai Utara Jakarta. Moratorium ini diusahakan di bawah enam bulan ke depan. Selama itu, tim akan menyocokkan peraturan yang tumpang tindih.

"Investor harus tetap dihargai tapi kami tidak ingin diatur oleh investor. Tapi izin tetap dari DKI Jakarta," katanya.

Selain itu, untuk memastikan moratorium berlangsung maka pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan meninjau lokasi reklamasi dan memeriksanya. Jika ada hal yang menyalahi izin lingkungan maka akan diberhentikan untuk diperbaiki. Untuk mereka yang berkukuh tetap melanjutkan reklamasi dan tidak mau memperbaiki maka dapat diseret ke ranah pidana. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER