Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya berjanji akan memeriksa kematian gajah bernama Yani yang mati di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat.
Siti heran, Yani mati di tempat yang seharusnya dapat mengelola binatang dengan baik.
"Hewan lahir dan mati itu wajar, tapi persoalannya, kenapa ada kejadian hewan mati di kebun binatang," ujarnya di Jakarta, Kamis (12/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti mengaku belum dapat mengomentari dugaan kelalaian pengelola Kebun Binatang Bandung terkait kematian Yani.
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, kata Siti, sedang menyelidiki kematian gajah berusia 34 tahun tersebut.
Pagi tadi, 11 dokter hewan mulai menekropsi jasad Yani.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Sylvana Ratina mengatakan, proses tersebut biasanya membutuhkan tiga jam.
Tim nekropsi tersebut, kata Sylvana, terdiri dari unsur Rumah Sakit Hewan Cikole, Dinas Peternakan Subang serta Jawa Barat, Taman Safari, Balai Veteriner Subang dan Persatuan Dokter Hewan.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku tidak dapat mengambil kebijakan tegas karena kebun binatang itu dikelola swasta. Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizawar, mengatakan kematian Yani dapat diselidiki secara hukum.
"Semua makhluk hidup bernyawa pasti mati. Penyebabnya bisa berkonsekuensi dosa atau hukuman, tapi itu dapat disidik," kata Deddy.
Yani, yang tergolong sebagai gajah Sumatera, lumpuh dan terbaring di atas jerami berpelindung terpal seadanya selama lebih dari satu pekan.
Rabu kemarin, sekitar pukul 18.00 WIB, Yani dinyatakan mati.
(abm)