Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menggelar rapat koordinasi restorasi gambut dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Rapat ini diinisasi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono hadir dalam rapat tersebut. Turut hadir pula Kepala Badan Restorasi Gambut Nasir Fuad.
Siti mengatakan, rapat koordinasi bertujuan untuk mengatasi permasalahan kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan. Pemerintah menurutnya akan segera bertindak untuk mengatasi masalah tersebut.
"Belajar dari pengalaman buruk selama 17 tahun dan pada tahun 2015 agar kebakaran hutan tidak terulang lagi," kata Siti dalam rapat koordinasi di Auditorium Manggala Wanabakti, Kementerian LHK, Jakarta, Senin (14/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Siti, harus ada sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Karenanya, dalam rapat yang juga turut mengundang gubernur, bupati dan wali kota di seluruh Indonesia, Siti berharap pemerintah pusat dan daerah dapat dapat berkoordinasi dengan baik.
"Tidak mungkin bisa jalan kalau enggak ada keselarasan di daerah," ujarnya.
Siti menambahkan, ke depan kementeriannya juga akan mengundang Polri dan TNI untuk melakukan koordinasi agar kebakaran hutan dan lahan tak lagi terjadi di Indonesia.
Menurut dia banyak wilayah di Indonesia yang memiliki titik api misalnya seperti Sumatera Utara dan Kalimantan Timur. Karenanya, seluruh elemen harus ikut mendukung segala progam untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Semua harus sama-sama bekerja. Disini dukungan dari tim restorasi gambut, pemerintah pusat, daerah harus bekerja bersama-sama," kata Siti.
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sepanjang tahun 2015 telah menyebabkan kerugian banyak. Badan Penanggulangan Bencana Nasional menaksir kerugian akibat bencana kebakaran dan kabut asap mencapai lebih dari Rp20 triliun.
Tak hanya dalam negeri, kebakaran hutan di beberapa wilayah di Indonesia juga turut menyebabkan kabut asap meluas hingga ke negara tetangga seperti Singapura, Thailand dan Malaysia.
Persoalan kebakaran hutan di Indonesia juga turut menjadi perbincangan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim atau COP 21 di Paris.
Presiden Joko Widodo saat itu mengatakan Indonesia, sebagai salah satu negara pemilik hutan terbesar yang menjadi paru-paru dunia, akan hadir sebagai bagian dari solusi.
Salah satunya, kata Jokowi, dengan penerapan one map policy, moratorium dan review izin pemanfaatan lahan gambut.
(sur)